Musa memastikan bahwa para pemimpin Israel--yakni imam-imam bani Lewi dan semua tua-tua Israel--mengajarkan hukum Allah kepada umat-Nya (31:9-13). Pengajaran dasar hukum Allah dilakukan di rumah (6:6-9). Acara-acara publik sesekali harus diadakan dengan fokus pada penjelasan firman TUHAN. Oleh karena itu, Musa memerintahkan para pemimpin, "Pada akhir tujuh tahun, pada waktu yang ditetapkan pada tahun penghapusan utang, selama Hari Raya Pondok Daun, ketika seluruh orang Israel datang menghadap hadirat TUHAN, Allahmu, di tempat yang dipilih-Nya, kamu harus membacakan hukum ini di depan seluruh orang Israel." (31:10-11). Pertemuan ini adalah pertemuan besar seluruh bangsa yang diadakan pada Tahun Sabat.
Kebanyakan gerakan--baik yang bersifat keagamaan maupun non-agama--biasanya mengadakan pertemuan untuk seluruh anggotanya sekali atau lebih dalam setahun. Kita dapat melakukan berbagai hal pada pertemuan itu. Namun, model alkitabiah adalah memakai pertemuan-pertemuan itu untuk mengomunikasikan kebenaran iman ke seluruh peserta. Inilah tujuan pertemuan Sabat, "Suruhlah bangsa itu berkumpul, laki-laki, perempuan, dan anak-anak, serta pendatang di kotamu, supaya mereka mendengarnya, belajar takut akan TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perkataan hukum ini. Lalu anak-anak mereka, yang tidak mengetahuinya, akan mendengarnya dan belajar takut akan TUHAN, Allahmu, selama kamu hidup di tanah yang akan kamu duduki setelah menyeberangi Sungai Yordan." (31:12-13).
Kebangunan rohani yang terjadi di Korea pada awal abad ke-20 adalah sebuah contoh bagaimana Allah berbicara kepada para pemimpin gereja pada sebuah pertemuan besar. Ada tiga gelombang kebangkitan di Korea pada tahun 1903-1904, 1905-1906, dan 1906-1907. Para pemimpin gereja mengalami kebangunan rohani melalui pembacaan firman TUHAN, kemudian diikuti dengan kebangunan rohani jemaat pada pertemuan nasional. Gelombang ketiga dan terbesar dimulai dengan pertemuan para misionaris selama seminggu dalam doa dan pembelajaran Alkitab. Mereka memakai Surat 1 Yohanes sebagai teks pembelajaran dan perenungan serta mengalami penyegaran dan tekad segar untuk menyampaikan pesan kepada orang-orang di seluruh negeri. Para pemimpin gereja yang telah mengalami penyegaran rohani mendatangi jemaatnya dan menyatakan apa yang telah mereka pelajari, lalu kebangunan rohani terjadi dengan diikuti pertobatan dan pengakuan dosa. Firman TUHAN adalah fondasi utama gereja. Apakah Anda mencintai firman TUHAN dan menaatinya?