Mengapa seringkali orang dunia (orang fasik) berbuat sesukanya dan Tuhan seakan-akan diam dan tidak bertindak? Terhadap kejahatan manusia terhadap manusia lain yang sering terlihat sangat mengerikan, saat kita sebagai orang percaya ditindas dan dianiaya oleh orang tidak percaya, kita mungkin berpikir, "mengapa Tuhan berdiam diri dan tidak membalas?" Dunia menjadi tidak adil dan tidak berpihak pada kebenaran. Kita merasa bahwa Tuhan sangat jauh dari diri kita. Sementara orang jahat berbuat semakin jahat dan dengan pongah mengatakan, "Tidak ada Allah!", perasaan pemazmur sama seperti perasaan kita saat dalam pergumulan seperti ini. Apakah Tuhan melupakan saya? Mengapa Tuhan berdiam diri dan tidak bangkit melawan mereka? Namun, keyakinan pemazmur tidak terhenti pada hal tersebut. Ia tetap yakin bahwa Tuhan mendengar keluh kesah kita. Tuhan mengetahui perlakuan orang jahat terhadap diri kita, dan Tuhan akan bertindak pada waktu-Nya. Keadilan dan kekuatan yang diberikan Tuhan menyertai orang percaya yang sedang tertindas dan menderita. Tuhan akan melakukan kehendak-Nya dan rencana-Nya atas setiap orang.
Tuhan membiarkan bukan berarti Tuhan tidak peduli terhadap diri kita. Mazmur 11:5 mengatakan, "Tuhan menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan." Jelas bahwa Tuhan mengijinkan terjadinya peristiwa yang buruk pada orang benar dan orang fasik. Sekalipun demikian, Tuhan akan bertindak dengan cara Tuhan. Pembalasan adalah hak Tuhan. Tuhan tahu apa yang harus diperbuat-Nya. Kita hanya perlu berpegang teguh pada diri-Nya dan firman-Nya. Kita diperintahkan oleh-Nya untuk tetap percaya pada-Nya. [FW]
"Keinginan orang-orang yang tertindas telah Kaudengarkan, ya TUHAN; Engkau menguatkan hati mereka, Engkau memasang telinga-Mu, untuk memberi keadilan kepada anak yatim dan orang yang terinjak; supaya tidak ada lagi seorang manusia di bumi yang berani menakut-nakuti." Mazmur 10:17-18