Tidak lama setelah kota Roma terbakar, orang Kristen dianiaya dan dibunuh karena dituduh melakukan pembakaran, Rasul Paulus ditangkap lagi. Dia dianiaya dan dipenjara di kota Roma. Dalam penjara, Rasul Paulus menulis surat Timotius yang kedua. Saat orang Kristen—terutama para pemimpin—menghadapi bahaya besar, banyak pemimpin gereja yang meninggalkan iman dan tugas pelayanan mereka (1:15). Timotius juga bergumul untuk mengatasi rasa takut saat melaksanakan tugas pelayanannya. Rasul Paulus mendorong Timotius agar berani menghadapi segala risiko dan (continue)





