Sadarkah Anda bahwa kematian bukan akhir keberadaan kita karena masih ada kehidupan sesudah kematian? Adanya kehidupan sesudah kematian ini membuat kita harus bersiap-siap menghadapi masa depan! Perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur yang kita baca hari ini (16:1-8) merupakan peringatan untuk berpikir tentang masa depan. Dalam perumpamaan tersebut, sang bendahara bersalah sehingga ia terancam dipecat. Sebelum dipecat, bendahara itu mempersiapkan diri dengan memperkecil jumlah hutang dalam surat hutang orang-orang yang berhutang kepada tuannya, sehingga banyak orang menjadi berhutang budi kepadanya. Dengan demikian, bendahara itu yakin bahwa setelah dia dipecat, orang-orang yang berhutang budi kepadanya akan membantu dia mengatasi kesulitan keuangan. Perlu disadari bahwa perumpamaan tersebut bukan dimaksudkan untuk mengajar kita berlaku tidak jujur, tetapi perumpamaan itu mengajar kita untuk memikirkan masa depan. Ketidakjujuran bendahara itu salah dan dia akan dicap sebagai orang yang tidak dapat dipercaya, tetapi kecerdikannya dalam menyiapkan masa depan membuat ia dipuji oleh tuannya (16:8-12).
Harta bisa memperbudak diri kita sehingga kita mengabaikan kehendak Allah, tetapi harta juga bisa dipakai sebagai alat untuk melakukan kebaikan. Bila kita mengelola harta secara bijaksana, kita bisa menjalani kehidupan yang berkenan kepada Allah. Kisah kematian orang kaya dan Lazarus yang miskin dalam bacaan Alkitab hari ini (16:19-31) mengajarkan bahwa masa depan kita ditentukan oleh cara kita menjalani hidup kita pada masa kini. Orang kaya yang pelit dan kejam itu menderita sengsara di alam maut sebagai upah dari kejahatannya, tetapi Lazarus yang miskin memperoleh kebahagiaan di pangkuan Abraham. Perbuatan kita pada masa kini akan menentukan upah kita di masa depan. Bila kita ingin memperbaiki diri, kita harus memperhatikan teguran Allah pada masa kini yang telah disampaikan dalam firman-Nya. Bila kita tidak mau bertobat dan terus menjalani hidup dalam dosa, kita tidak akan bisa menghindari hukuman Allah yang akan menimpa kita di masa depan, dan tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat sesudah kita mati.
Apakah Anda sudah siap menghadapi masa sesudah kematian? Apakah Anda sadar bahwa cara hidup Anda pada masa kini dan sikap Anda terhadap Yesus Kristus akan menentukan masa depan Anda? Apakah Anda sudah bertekad untuk meninggalkan dosa dan Anda sudah menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat yang telah menebus dosa Anda dan menjamin masa depan Anda? Pikirkanlah masa depan Anda sekarang juga!