Perubahan tidak bisa terjadi secara secara mendadak, melainkan memerlukan proses yang memakan banyak waktu. Kisah pelayanan Rasul Petrus kepada Kornelius dan orang-orang non-Yahudi yang berkumpul di rumah Kornelius, serta pertanggungjawaban Rasul Petrus kepada jemaat Kristen berlatar belakang Yahudi di Yerusalem seharusnya menyadarkan orang-orang Kristen Yahudi bahwa berita Injil tentang Yesus Kristus juga harus diberitakan kepada orang-orang non-Yahudi. Perubahan pola pikir yang terjadi di gereja Yerusalem—yang bisa disebut sebagai gereja pusat—harus disosialisasikan kepada gereja-gereja cabang di kota lain termasuk di gereja Antiokhia.
Gereja Antiokhia dirintis oleh orang-orang Kristen Yahudi yang tersebar sesudah dimulainya masa penganiayaan terhadap orang-orang Kristen Yahudi pasca dijatuhkannya hukuman mati terhadap Stefanus (8:1; 12:19). Mula-mula, Injil hanya diberitakan kepada orang Yahudi. Kemudian, setelah beberapa orang Kristen dari Siprus dan dari Kirene datang, Injil mulai diberitakan kepada orang-orang non-Yahudi yang dalam Perjanjian Baru biasa disebut sebagai orang-orang Yunani. Orang-orang Kristen dari Siprus dan dari Kirene ini kemungkinan adalah orang-orang Yahudi di perantauan atau orang-orang non-Yahudi yang memeluk agama Yahudi, yang menjadi Kristen setelah mendengar khotbah Rasul Petrus pada hari Pentakosta. Berita tentang perkembangan di Gereja Antiokhia ini membuat Gereja Yerusalem memutuskan untuk mengutus Barnabas ke Antiokhia guna membenahi pelayanan di sana. Menarik untuk diperhatikan bahwa Alkitab memperkenalkan Barnabas sebagai orang baik yang penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sebelum kemunculannya di sini, Barnabas disebut dalam Kisah Para Rasul sebagai orang yang ikut mempersembahkan hasil penjualan asetnya untuk kepentingan bersama (4:34-36) serta sebagai orang yang ikut memberi kesaksian untuk mendukung Saulus agar bisa diterima oleh Gereja Yerusalem (9:27). Kemudian, dia merekrut Saulus untuk diajak bersama-sama melayani di Gereja Antiokhia. Dengan demikian, kehadiran Barnabas menjadi berkat bagi Gereja Antiokhia (11:23-26). Kemungkinan, Barnabas termasuk penggerak pengiriman bantuan saat kelaparan menimpa Gereja Yerusalem (11:27-30).
Gereja dibangun bukan hanya oleh para pemberita Injil, tetapi juga oleh orang-orang yang berhati baik. Apakah Anda mengenal anggota jemaat yang berhati baik di gereja Anda? Apakah Anda memiliki hati yang baik dan kebaikan hati Anda bisa dirasakan oleh orang-orang di sekitar Anda, termasuk oleh keluarga Anda dan oleh sesama anggota jemaat di gereja Anda?