Pada masa Perjanjian Lama, orang Israel tidak dapat langsung menghadap Allah. Allah memilih sekelompok orang Israel untuk menjadi imam yang menjadi perantara antara bangsa Israel dengan Allah. Sebagai perantara, para imam memiliki dua tugas utama, yakni memimpin upacara persembahan kurban penebus dosa dan memimpin ibadah. Bacaan Alkitab hari ini memperkenalkan gereja sebagai komunitas "imamat yang rajani". Istilah ini mengindikasikan bahwa orang percaya dalam Perjanjian Baru memiliki jabatan yang sama dengan para imam dalam Perjanjian Lama. Saat Tuhan (continue)





