Sejak gereja berdiri pada hari Pentakosta, jemaat sudah biasa saling melayani dalam mencukupi kebutuhan hidup (Kisah Para Rasul 2:45, 6:1). Pada masa itu, yang paling perlu mendapat perhatian adalah para janda yang sulit memenuhi kebutuhan hidup mereka. Budaya Timur Tengah menempatkan wanita di bawah laki-laki. Wanita sangat bergantung pada laki-laki—pada ayah untuk wanita yang tidak/belum menikah dan pada suami untuk wanita yang telah menikah. Para janda yang sudah tua umumnya (continue)





