Hosea 12–13 merupakan puncak tuduhan Allah terhadap Israel, dengan sorotan tajam terhadap ketidaksetiaan Israel, sekaligus penyingkapan kasih Allah yang tidak pernah gagal. Pasal 12 dibuka dengan sindiran tragis bahwa Israel "menggembalakan angin" dan "mengejar angin timur" (12:2). Ini adalah simbol kebodohan rohani yang sia-sia. Israel sibuk mengejar hal-hal yang tidak hanya kosong dan hampa, tetapi juga merusak. Mereka mengandalkan perjanjian politik dengan Asyur dan Mesir, serta melupakan perjanjian dengan Allah. Mereka menggantikan kepercayaan kepada (continue)





