Kunci sukses dalam membina jemaat adalah adanya kepedulian. Walaupun harus meninggalkan pelayanan di kota Tesalonika, Rasul Paulus tetap peduli terhadap jemaat Tesalonika. Ia bukan hanya sekadar mengenang pelayanannya di sana, tetapi ia mendoakan jemaat Tesalonika secara rutin dan dengan sepenuh hati. Ia mengkhawatirkan kondisi jemaat yang mengalami kesusahan karena orang-orang Yahudi terus berusaha menggoyang iman mereka. Karena merasa gelisah sebelum mendapat kabar tentang kondisi jemaat Tesalonika, saat sedang melayani di kota Atena, Rasul Paulus mengutus Timotius (continue)





