Konven Rohaniwan Gereja Kristus Yesus dilaksanakan pada 24 – 26 Agustus 2015, bertempat di Hotel Seruni, Cisarua.Konven ini diikuti oleh semua hamba Tuhan dari seluruh GKY di Indonesia, Singapore, dan Guang Zhou., dan juga dari Yayasan yang bernaung di bawah GKY, yaitu: Iman Pengharapan dan Kasih (IPEKA), Amanat Agung Indonesia (STTAA), dan Gema Kasih Yobel.
Tahun ini konven rohaniwan mengangkat tema “The Abundant Life of a Pastor,” kehidupan seorang hamba Tuhan yang berkelimpahan, yang lahir dari adanya pergumulan para hamba Tuhan dalam gereja, yang mengalami tekanan dan problematika di dalam kehidupan dan pelayanan. Konven ini rindu menjadi momen berbagi dan saling menguatkan di antara sesama pelayan Tuhan.
Di pembukaan Konven, acara dipandu oleh Pdt.Agus M. Susanto, dengan meletakkan basis visi dan aturan dalam konven. Pdt. Freddy Lay bersama dengan Pdt. Bambang, kemudian meresmikan pembukaan konven ini dengan pemukulan Gongsambil diiringi pujian “Kami Memuji KebesaranMu.” Ibadah Pembukaan kemudian dilayani oleh team Hamba Tuhan dari GKY Mangga Besar.
Sesi pertama kemudian dimulai, dalam bentuk symposium, di mana format yang dipakai adalah:
• Materi: “QUO VADIS, PASTORS?” dengan pembicara Pdt. Hasan Sutanto
• Additional Commentators:
a. Pdt. Johnny Silas
b. Pdt. Chandra Gunawan
• Q&A dari peserta
• Group Sharing di antara peserta
Adapun Additional Commentators adalah para hamba Tuhan yang sengaja diminta untuk memberikan tambahan bagi materi pembicara utama, berupa pengalaman pribadi, konsep, dll., yang diharapkan bisa memperkaya materi.
Pada malam hari, setelah para Hamba Tuhan dari GKY Pluit memimpin ibadah, acara dilanjutkan dengan format yang lebih santai, yaitu talk show, di mana tema yang diangkat adalah tentang Kehidupan keluarga seorang hamba Tuhan. Pdt. Freddy Lay menjadi saluran berkat, dengan berkenan mensharingkan banyak pengalaman dan prinsip penting berkenaan dengan kehidupannya dan keluarga, di tengah kegagalan dan keberhasilan, sukacita dan air mata dalam menjaga keluarga yang Tuhan percaya di tengah pelayanan jemaat. Acara yang dipandu oleh GI. Tatang Mulyadi dan GI Laura Betsy Kiolol, Pembina Pasutri GKY Greenville, membawa setiap hamba Tuhan dalam suasana perenungan yang indah.
Setelah acara Talk Show ini, setiap peserta diajak untuk berdoa, dalam temaran cahaya lilin dan lagu, sambil berlutut, setiap hamba Tuhan berdoa untuk pelayanan dan keluarga masing-masing. Pujian “Murnikanku” yang dinyanyikan dengan lembut oleh GI. Widdy Wuysang, menghantar setiap peserta dalam perenungan akan hati pelayan dalam setiap hamba Tuhan.
Pada hari kedua, di pagi hari, acara dilanjutkan dengan symposium dari Pdt. Hasan Sutanto, yang mengambil tema “The Simplicity of a Pastor’s Life.” Team Hamba Tuhan GKy Sunter memimpin beberapa pujian, kemudian GI. Natanael Pratama memoderasi jalannya acara symposium. Dengan Pdt. Gabriel Goh sebagai additional commentators.
Pada jam 09.30 setiap peserta mendapat kesempatan berfoto di lapangan, dengan membentuk formasi huruf GKY, sebagai tanda kesatuan di antara semua hamba Tuhan dari masing-masing gereja GKY yang berbeda-beda.
Di siang hari, Pdt. Budhiono Lie memoderasi acara dalam diskusi berkenaan dengan “Pastor Burnout,” yaitu hal-hal yang membuat seorang hamba Tuhan mengalami burnout (kehabisan energi, semangat, mengalami kejenuhan) dan bersama-sama mencari solusi bagi kondisi ini. Acara ini dibuka dengan puji-pujian dari team Hamba Tuhan GKY Gerendeng, dan Pdt. Musa Salomo membawakan pengantar sebagai additional commentator.
Di dalam kesempatan ini juga setiap hamba Tuhan diberikan kesempatan berkumpul dalam gereja masing-masing, dan membicarakan solusi bagi pergumulan burn out di kalangan gereja lokal masing-masing.
Segala hasil diskusi didokumentasikan dan diharapkan bisa membawa kebaikan dan kemajuan bagi pola pelayanan dalam GKY, sehingga meminimalisir kemungkinan hamba Tuhan mengalami burnout.
Pada siang hingga sore hari, panitia konven sengaja memberikan kesempatan waktu bebas bagi setiap peserta untuk berinteraksi atau beristirahat. Dengan tujuan agar konven ini tidak menambah beban peserta, melainkan memberikan kesegaran di dalam istirahat atau kebersamaan dengan hamba Tuhan dari lokasi lain.
Pada sore hari, setiap peserta masuk dalam acara kebersamaan yang rileks, melalui permainan tebak lagu dan gambar, yang dipandu oleh GI. Pieter H. Joshua. Setiap peserta belajar mengenai seni menerima keberhasilan atau kegagalan, dan menjaga hati untuk saling mendukung dan mengasihi satu dengan yang lain sebagai sesama pelayan Tuhan.
Pada malam hari, sesi dilanjutkan dengan ibadah yang dilayani oleh GKY Cimone, dan firman Tuhan dibawakan oleh Pdt. Hasan Sutanto. Dalam khotbahnya, Pdt. Hasan menegor dengan keras setiap hamba Tuhan agar sungguh menjalani hidup dan panggilan dalam kebenaran.
Kemudian setiap peserta memasuki waktu perenungan. GKY Teluk Gong memimpin dalam beberapa pujian, dan setiap peserta duduk dalam formasi melingkar. Kemudian, setiap perwakilan gereja menyalakan lilin, yang membentuk formasi salib. Pdt. Freddy Lay kemudian menuntun setiap peserta mengingat kembali akan kasih yang mula-mula dalam diri setiap pelayan.
Setelah acara usai, setiap peserta memasuki waktu bebas, sambil menikmati jagung rebus dan minuman hangat, sehangat kebersamaan di antara sesama pelayan Tuhan malam itu.
Di hari terakhir, Team pelayan GKY BSD memimpin kebaktian, dan Pdt. Wiliam H. Hosanna mensharingkan makna “GKY, Gereja Tuhan; Aku cinta engkau.” Sebagai seorang hamba Tuhan yang memulai pelayanan GKY, Pdt. William Ho kembali mengingatkan setiap hamba Tuhan untuk mengasihi GKY sebagai gereja Tuhan yang Tuhan percayakan dan peliharakan hingga pada saat ini.
Di penghujung acara, dalam kebaktian penutupan, GKY Puri Indah memimpin ibadah, dan Pdt. Tommy Elim membawakan firman dengan tema “The Beauty in Serving My Lord.” menyimpulkan seluruh rangkaian konven, bahwa kesulitan dan air mata pelayan, tetap merupakan keindahan dan keagungan panggilan seorang hamba Tuhan di dalam ketidaklayakan. Pujian Take, O Take Me as I Am, yang dinyanyikan dalam gerakan doa, membawa setiap pelayan merenungkan persembahan diri kepada Tuhan, di dalam segala kesederhanaan dan kasih yang tulus kepadaNya.
Di akhir acara, penghargaan diberikan kepada semua pembicara, dan kepada team hamba Tuhan GKY Greenville yang menjadi panitia konven rohaniwan 2015. Dan pemukulan gong kembali menjadi tanda selesainya acara konven ini. Pdt. Regy Andreas kemudian memimpin dalam doa penutup dan doa berkat.
Selesai makan siang, semua hamba Tuhan kembali ke gereja masing-masing, siap melayani dengan kekuatan yang dari Tuhan, dan hati yang kembali rindu mempersembahkan yang terbaik bagi kemuliaan nama Tuhan.
Solideo Gloria. Amin.