1 Timotius 6:1-10

Akar Segala Kejahatan adalah Cinta Uang

19 November 2025
GI Michael Tanos

Rasul Paulus menguraikan kelakuan para pengajar sesat yang mengajarkan injil yang lain—yang berbeda dengan ajaran Tuhan Yesus dan para rasul—serta akibatnya bagi jemaat (6:3-5). Mereka mengemukakan pemikiran mereka sendiri yang berhasil memesona jemaat. Ajaran mereka—yang tampak seperti benar—sangat berbahaya bagi gereja. Pada masa kini, banyak ajaran menyimpang yang disukai jemaat karena ajaran itu cocok dengan keinginan mereka. Banyak orang mencari kepuasan batin dan pembenaran atas ide mereka sendiri, bukan mencari kebenaran Allah. Para pengajar sesat itu menghasilkan konsumen ibadah, bukan penyembah Allah yang sejati. Mereka populer dan digandrungi banyak pengikut yang memberi keuntungan finansial yang besar dan membuat mereka bisa hidup mewah. Kesuksesan tersebut membuat banyak orang meniru jejak mereka dan ikut menjadi pengajar sesat.

Selanjutnya, Rasul Paulus memberi nasihat tentang cinta uang. Nasihat itu penting karena semua orang bisa terjerat olehnya. Walaupun ada orang yang sifat aslinya tamak, tetapi lebih banyak orang yang menjadi tamak karena pengaruh lingkungan. Walaupun sulit, orang beriman harus berjuang mengendalikan diri agar tidak terjerat oleh cinta akan uang, karena uang adalah kebutuhan pokok paling mendasar dalam hidup manusia. Segala kebutuhan kita, baik kebutuhan primer (sembako), kebutuhan sekunder, sampai kemewahan hanya bisa diperoleh dengan memakai uang. Uang itu penting dan berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup. Akan tetapi, mencintai uang bisa membuat manusia menyimpang dari iman dan meninggalkan Tuhan (6:10). Orang yang mencintai uang akan mengejar uang sebagai tujuan utama hidupnya. Ia bersedia berbuat apa saja—termasuk berbuat curang dan mengorbankan iman kepada Tuhan—agar memperoleh uang. Sebaliknya, orang beriman seharusnya menganggap kehendak Tuhan sebagai lebih penting daripada semua hal lain, termasuk uang. Orang beriman akan meyakini bahwa Allah pasti akan memberikan apa yang benar-benar ia butuhkan.

Mencintai uang secara otomatis akan menjauhkan kita dari Tuhan. "Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Sebab, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain. ... Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon" (Matius 6:24). Orang yang mencintai uang itu mencakup orang kaya maupun orang miskin yang memikirkan uang terus-menerus. Prioritas hidup kita seharusnya Allah saja. "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya" (Matius 6:32). Bagi Anda, apakah uang menjadi sarana untuk memuliakan Tuhan atau justru menjauhkan Anda dari Tuhan?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design