Apa pokok doa Anda saat Anda menghadapi tantangan saat melayani? Apakah Anda tetap mengakui bahwa Allah adalah pemegang kedaulatan atas segala sesuatu yang terjadi? Atau sebaliknya, Anda meminta Allah menyingkirkan semua tantangan agar Anda bisa menikmati kenyamanan? Bacaan Alkitab hari ini mungkin di luar dugaan kita: Saat menghadapi tantangan, Rasul Petrus, Rasul Yohanes, dan teman-teman mereka justru meminta keberanian untuk tetap setia memberitakan firman Tuhan. Mereka juga meminta agar Allah tetap memberikan karunia kesembuhan serta tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat yang akan semakin meninggikan nama Yesus Kristus. Doa semacam itu adalah doa yang berkenan kepada Allah. Setelah berdoa bersama, mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus serta terus memberitakan firman Allah dengan berani (4:29-31).
Saat Anda sibuk melayani, apakah Anda juga sibuk berdoa? Melayani tanpa berdoa akan membuat Anda tidak sanggup menghadapi tantangan dalam pelayanan. Sebaliknya, bergantung kepada Tuhan saat menghadapi tantangan akan membuat Anda berani menghadapi setiap tantangan serta membuat Anda tidak kehilangan semangat. Pada masa kini, situasi ekonomi, politik, dan keamanan di negara kita merupakan tantangan dan sekaligus ancaman terhadap kesetiaan kita—sebagai perorangan maupun sebagai gereja—dalam memberitakan firman Allah. Bagaimana Anda merespons situasi yang kita hadapi saat ini? Apakah Anda—sebagai perorangan maupun sebagai anggota gereja—menghadapi tantangan yang muncul dengan bertekun dalam doa? Apakah Anda cenderung untuk memohon agar Allah segera menyingkirkan semua tantangan atau Anda bersama dengan anggota gereja yang lain bersama-sama memohon keberanian untuk tetap setia memberitakan Injil serta memohon agar Allah bertindak menyatakan kuasa dan keagungan-Nya di tengah situasi yang tidak kondusif ini?
Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan kita untuk mengevaluasi pokok doa kita, baik saat kita berdoa secara pribadi maupun saat kita berdoa bersama dalam gereja. Apakah pokok doa Anda mencerminkan bahwa Anda sedang bergumul untuk melaksanakan kehendak Allah? Apakah pemberitaan Injil selalu menjadi pergumulan yang masuk dalam pokok doa Anda? Apakah Anda pernah meminta agar Allah memberi keberanian kepada Anda untuk memberitakan Injil kepada orang-orang yang Anda kasihi dan orang-orang yang berinteraksi dengan diri Anda? Apakah gereja Anda secara aktif berdoa untuk pelaksanaan misi memberitakan Injil, termasuk kepada suku-suku yang masih belum terjangkau oleh berita Injil?