Kisah Para Rasul 18

Membangun Tim Pelayanan

10 Juli 2025
GI Purnama

Setelah meninggalkan kota Atena, Rasul Paulus melanjutkan perjalanan misinya ke kota Korintus (18:1). Sikap orang Yahudi yang memiliki kecenderungan menolak berita Injil tentang Yesus Kristus membuat pelayanan Rasul Paulus selanjutnya condong untuk lebih terfokus kepada orang-orang non-Yahudi yang lebih terbuka menerima berita Injil (18;6). Sekalipun demikian, hal ini tidak berarti bahwa Rasul Paulus menolak untuk melayani orang Yahudi. Dia tetap terbuka untuk melayani semua orang, termasuk orang Yahudi. Perlu diperhatikan pula bahwa pelayanan Rasul Paulus sering kali ditujukan kepada keluarga–keluarga. Saat dia melayani keluarga Titius Yustus—seorang non-Yahudi yang tinggal di samping sinagoge—kepala sinagoge yang bernama Krispus menjadi percaya dan memberi diri dibaptis bersama dengan seluruh keluarganya (18:7-8).

Dalam bacaan Alkitab hari ini, kita bisa memperhatikan bahwa Rasul Paulus tidak bersikap eksklusif atau memisahkan diri dari orang-orang yang ia layani. Dia bersedia bergaul, bahkan ia memilih untuk tinggal bersama Akwila dan Priskila karena mereka sama-sama tukang kemah (18:3). Dengan tinggal bersama, dia dapat membina Akwila dan Priskila secara lebih intensif. Saat Rasul Paulus meninggalkan kota Korintus dan menuju kota Efesus, Priskila dan Akwila telah siap melayani sebagai anggota tim misi Rasul Paulus (18:18). Keberadaan Priskila dan Akwila sebagai anggota tim misi itu amat penting karena setelah Rasul Paulus meninggalkan kota Efesus untuk melanjutkan perjalanan, Priskila dan Akwila yang meneruskan pelayanan di kota Efesus. Setelah Rasul Paulus meninggalkan kota Efesus, datanglah seorang Yahudi bernama Apolos yang sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci serta amat bersemangat mengajar tentang Yesus Kristus. Sayangnya, pengajarannya kurang lengkap karena Apolos hanya memahami tentang baptisan Yohanes. Tampaknya Priskila dan Akwila meniru pola pelayanan Rasul Paulus. Mereka mengajak Apolos ke rumah mereka, lalu melengkapi pemahaman Apolos berdasarkan apa yang telah mereka dengar dari Rasul Paulus. Apa yang dilakukan oleh Priskila dan Akwila ini amat penting bagi pelayanan Apolos selanjutnya (18:24-28).

Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan gereja pada masa kini bahwa di samping melakukan pembinaan yang bersifat massal, gereja juga perlu melakukan pembinaan intensif yang dimaksudkan untuk membangun tim-tim pelayanan. Dengan demikian, saat seorang pemimpin meninggalkan gereja itu, pelayanan tetap bisa berjalan. Apakah gereja Anda telah mengadakan pembinaan intensif yang dimaksudkan untuk membangun tim pelayanan?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design