Yeremia 19

Ibadah Yang Mengubahkan

18 September 2025
GI Wirawaty Yaputri

Dalam Harian Kompas tanggal 8 Maret 2025, terdapat sebuah artikel menarik yang berjudul, "Religius, tetapi Gemar Korupsi; Apa yang Salah?" Artikel itu menyebutkan, "Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan religiositas tertinggi di dunia, taat dalam menjalankan perintah agama. Namun, untuk urusan korupsi, Indonesia juga masuk dalam peringkat separuh terbawah dari 180 negara dengan indeks Persepsi Korupsi terendah. Meski semua agama melarang korupsi, mengapa ajaran agama tidak cukup kuat menahan perilaku korupsi umatnya?" Tentu, isi berita ini patut menjadi perenungan kita. Jika agama tidak dapat mengubah kita, untuk apa kita beragama?

Dalam Bacaan Alkitab hari ini, Allah menyampaikan berita penghukuman kepada umat TUHAN yang telah meninggalkan Tuhan dan mencemarkan Lembah Ben-Hinom dengan membakar kurban di situ kepada ilah-ilah lain yang tidak dikenal, baik oleh mereka sendiri maupun oleh nenek moyang mereka dan raja-raja Yehuda. Umat TUHAN membuat tempat itu penuh dengan darah orang-orang tidak bersalah. Mereka mendirikan tempat pemujaan Ba’al dan membakar anak-anak mereka sebagai kurban bakaran kepada Ba’al (19:4-5). Padahal, praktik membakar anak sebagai kurban tidak pernah diperintahkan dan tidak pernah timbul dalam hati TUHAN (19:5). Praktik pengurbanan anak adalah ritual yang menjijikkan dan dibenci Allah. Ingatlah bahwa hukum Allah diberikan dengan tujuan agar umat Allah mengasihi Dia dengan segenap hati, segenap jiwa, dan segenap akal budi, serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri (Matius 22:37-39). Jelas bahwa praktik pengurbanan anak adalah praktik keagamaan yang berkebalikan dengan kehendak Allah. Menghabisi nyawa orang lain, apa lagi nyawa anak sendiri, adalah tindakan yang amat keji!

Praktik keagamaan yang menjijikkan itu membuat Allah memerintahkan Nabi Yeremia untuk memecahkan buli-buli dari tanah di depan beberapa tua-tua bangsa dan tua-tua para imam (19:1) sebagai peringatan kepada umat Allah bahwa Allah akan menghancurkan mereka di tempat mereka beribadah dan mengurbankan anak-anak mereka kepada Baal (19:6-13). Keyakinan atau kepercayaan yang benar seharusnya membawa penganutnya kepada pertobatan sejati yang menghasilkan buah-buah pertobatan. Waspadalah karena banyak orang mengira bahwa diri mereka sedang beribadah, namun sebenarnya mereka sedang melakukan kejahatan secara terang-terangan. Mereka adalah orang-orang yang sedang disesatkan atau belum benar-benar bertobat. Apakah praktik ibadah yang sedang Anda jalani menghasilkan perubahan hidup ke arah yang semakin baik?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design