Memasuki usia yang ke 70, Sinode Gereja Kristus Yesus memperingatinya dengan mengadakan sebuah ibadah raya secara bersama-sama di ISTORA SENAYAN. Mengambil tanggal 20 juli 2015, yang jatuh padah hari sabtu, Jemaat GKY dari berbagai lokasi diindonesia bersatu hati bersama-sama hadir untuk beribadah.
Dengan mengangkat tema “menjadi terang bagi dunia”, GKY kembali kepada esensi awal dari tujuan gereja. dengan menjadi berkat dan memancarkan terang bagi dunia. Tidak ada sebuah “acara” khusus yang dipersiapkan pada ibadah HUT 70 ini. hanya sebuah ibadah raya yang bertujuan untuk mengajak seluruh jemaat GKY untuk bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus untuk Kasihnya yang tak pernah berkesudahan.
Ibadah syukur ini diawali dengan moment singspiration. Dipimpin oleh seorang rekan muda, Saudara Happy. Singspiration berdurasi selama 30menit, dan setiap pujian dimaksudkan untuk mempersiapkan setiap jemaat untuk masuk kedalam pelataran ibadah. Moment ini memanaskan, memberi semangat, membangun kesadaran, bahwa hari ini, kita datang hanya untuk 1 tujuan yaitu memuji dan menyembah Tuhan.
Singspiration dilanjutkan dengan silent moment, untuk menenangkan hati setiap jemaat untuk menemui sang pencipta, Allah kita. Sebuah musik instrumental, berjudul "Nearer My God to Thee", lagu klasik, yang mengingatkan kita, bahwa merindukan kedekatan dengan Tuhan, adalah sebuah sikap yang harus dimiliki oleh seluruh orang percaya.
Votum dan salam yang dibawakan oleh Pdt. Rico Tan, serta prosesi lonceng yang kali ini dilayani oleh Gubernur DKI Jakarta, Ir. Basuki Tjahja Purnama, menjadi penanda dimulainya ibadah ucapan syukur ini. 4 orang Song Leader dipilih, memimpin ibadah pagi itu, Bapak Rizal Badudu, Ibu Charlotte Priatna, dengan Penerjemah bahasa indonesia ke bahasa mandarin, Bapak Victor Hidajat, dan Ibu Susan Zhang.
Dalam ibadah ini, juga mengundang para senior, orang-orang yang sudah setia, mereka yang melayani dan berjemaat selama 70 tahun ini. Berjumlah 230 orang, para senior ini bersama-sama mempersembahkan sebuah pujian, berjudul "kekuatan serta penghiburan" menjadi sebuah saksi, penyertaan Tuhan bagi jemaatnya. Pdt Freddy Lay dan Pdt William Hosana, mengalungkan sebuah stola berwarna ungu, menjadi simbol kesetiaan dari para senior berjalan bersama dengan GKY selama 70 tahun ini.
Bagi para seluruh majelis jemaat dan hamba Tuhan diberikan stola berwarna biru oleh Ketua Panitia Hut ke 70, Bapak Yongky Purnomo & Gubernur DKI Jakarta Bapak Ahok, yang melambangkan kesetiaan pelayanan mereka, dan menyadari bukan karena kebaikan dan kemampuan mereka, pelayanan ini dilimpahkan oleh Tuhan, namun hanya oleh karena anugrah serta belas kasihanNya.
Sebanyak 600 paduan suara gabungan, melayani pagi itu. Sepanjang mempersiapkan pelayanan ini, setiap pelayan paduan suara dibekali dengan pemahaman bahwa mereka ada Santuary Choir, bukan sekedar orang yang bertugas melayani melalui persembahan pujian, namun lebih dari itu, Santuary Choir adalah jemaat, pelayan, dan juga penyembah sekaligus. Pdt. Bambang memberikan stola berwarna merah, bagi semua peserta paduan suara.
Firman Tuhan dibawakan oleh Pdt. Freddy Lay, sebagai Ketua Sinode GKY, mengingatkan bahwa sebuah gereja yang berpusat pada Kristus, dan memiliki Alkitab sebagai dasarnya, akan memberi dampak pada setiap aspek kehidupan dengan memuliakan Tuhan, memuridkan dan memberdayakan umat Tuhan untuk membawa kabar baik tentang kerajaan Allah yang akan mengubah hidup dan masyarakat di seluruh dunia. Maka sebagai anak Tuhan menjadi terang adalah sebuah harga mati yang membuktikan adanya kualitas kehidupan orang Kristen.
Sebuah prosesi yang menampilkan parade bendera mengingatkan kita, betapa Allah telah mengasihi GKY selama ini. Di usia ke 70, Tuhan membangun 40 jemaat diseluruh pelosok Indonesia dan 5 yayasan, IPK, Gloriamus, Gema Kasih Yobel, Amanat Agung, dan Hidup Baru. Setiap bendera mewakili jumlah jemaat dan yayasan-yayasan yang telah dibentuk sampai saat ini. GKY lahir ditahun yang sama dengan berdirinya Republik Indonesia, maka GKY memiliki sebuah kerinduan agar dapat menjadi berkat bagi Indonesia. Berbagai Proyek dijalankan, untuk membangun indonesia yang lebih baik. PPMT (Pusat Pelayanan Misi Terpadu), PPMI (Pusat Peduli Masyarakat dan Lingkungan), juga 1000 Tong Sampah dipersembahkan bagi DKI Jakarta. Prosesi bendera yang dilayani oleh rekan-rekan dari CADRE, ditutup dengan sesi Doa syafaat untuk gereja dan bangsa Indonesia, yang dipimpin oleh Pdt. Yohanes Aldrie.
Yang menarik dari ibadah syukur 70 tahun ini adalah, adanya keterlibatan anak-anak muda, dipenghujung acara. Berjumlah sekitar 500an orang, mereka mengisi stage. Berseragam baju bertuliskan Something to Die For, mereka bersama-sama memperlihatkan gerakan-gerakan yang menginformasikan pergumulan anak muda, dan tekad mereka berani mati untuk menjalani hidup bagi Tuhan. Sebagai bukti keseriusan mereka, ada 7 anak muda yang memberikan hidup selama 1 tahun diladang misi. 7 anak ini meninggalkan kenyamanan dan menjawab kebutuhan ladang Tuhan. Pengutusan ke 7 misionaris 1 tahun ini, dipimpin oleh Pdt. Freddy Lay.
Ibadah ditutup dengan doa berkat yang dilayani oleh, Pdt. David Tjiu. Dan doa berkat menandai berakhirnya ibadah syukur hari itu. 1 kesadaran yang harus dimiliki oleh semua jemaat, bahwa selama ini hanyalah Kasih Anugrah Tuhan, yang memampukan GKY untuk melayani sampai sejauh ini. Bukan kemampuan pribadi maupun komunitas, tapi hanya oleh karena kesempatan dari Tuhan Yesus Kristus. Mari kita terus berdoa agar diberikan kerendahan hati dan hati yang mau setia dipakai untuk melayani sesama.