Tepat pk. 12:00, 7 Juli 2015, 435 peserta Youth Prayer Jamboree dari 18 GKY, termasuk para Youth Pastor dan tim utility memasuki 150 tenda yang terhampar di bumi perkemahan Santa Monica, Bogor. Mereka datang hanya dengan satu kerinduan hati : Whole Life with Jesus.
Ini adalah sebuah momen bersama Tuhan dan bersama para sahabat muda yang mengasihi Tuhan. Berlangsung selama 24 jam, jambore ini sengaja dirancang cair namun sangat hangat, tidak tersekat-sekat dalam sesi-sesi atau jam acara ketat namun memberikan space yang begitu luas dan terbuka bagi para youth untuk connecting dan relating.
Satu-satunya penanda waktu adalah bunyi 'sangkakala' yang dirancang khusus dan diperdengarkan lewat beberapa pengeras suara yang dipasang di tempat terbuka sehingga gemanya menggelombang sampai ke tenda yang paling ujung sekalipun. Waktu terasa berhenti, timeless. Indahnya menikmati bersama dengan Tuhan dan bersama dengan youth se-GKY, melampaui batasan waktu yang selama ini memenjara manusia dalam berhala tenggat, target, pencapaian prestasi, citra diri dan sebagainya.
Total terhampar 150 tenda yang dihuni 3 youth per tenda, salah satunya melayani sebagai fellow. Fellow (sunergos) adalah rekan berbagi hidup yang rindu mengimplementasi trilogi tag line jambore yaitu : be with God - be with me - be with youth. Pada tenda-tenda itulah terjadi apa yang dikatakan oleh Mike King (penulis buku youth) sebagai Presence Centered Youth Ministry - pelayanan anak muda yang berpusatkan kepada kehadiran, kehadiran Allah.
Jambore juga mereplika miniatur kemah tabernakel lengkap dengan tabut perjanjian, sebagai simbol kehadiran dan penyertaan Allah bagi umat-Nya. Peserta jambore duduk pada 4 sisi tabernakel menurut aturan pemetaan suku-suku bangsa Israel, sebelum bergerak bersama sebagai pengingat bahwa hidup ini seharusnya adalah sebuah perjalanan spiritual, perjalanan bersama dengan Allah.
Sebagaimana ulangan 6 berbicara tentang mengasihi Allah dengan segenap hati dan meminta bangsa Israel mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu, peserta youth jambore meresponinya dengan menjulurkan tangan kiri untuk ditandai dengan contemporemark yang menjargon 24hours: whole life with Jesus.
Setelah itu youth segera berpencar memilih tempatnya sendiri, di sela kerimbunan hutan, ditimpali gemeriksinya daun pinus berbisik, youth menjalankan Practicing The Presence of Jesus, menikmati kehadiran Allah, sebuah kemewahan yang sungguh luar biasa.
Menyambut rembang senja, youth menikmati twilite, mengalami Allah melalui alam dengan fenomena graduasi nuansa semburat warna langit semenjak sore, melintas petang dan menyentuh senja. Jika aku melihat langit-Mu buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kau tempatkan, Apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya . Sanubari youth bergetar.
Tuhan menganugrahkan cuaca yang bersahabat di keheningan tengah malam bumi perkemahan jambore, tatkala 150 lentera diterbangkan ke angkasa. Langit yang berbintang bagaikan dua lengan Allah yang terbuka lebar menyambut ratusan doa berisi pujian, kekaguman, pemujaan, yang dilayangkan oleh youth.
Allah yang rindu melawat dan berjumpa dengan youth, menganugrahkan kerenyahan encountering experience pada jambore kali ini. Begitu banyak kisah perjumpaan dengan Allah dirasakan oleh youth dicelotehkan pada medsos seperti instagram @youthsomethingtodie, begitu hangat pengalaman to be there yang dialami youth, mereka secara nyata menikmati sebuah pribadi, seorang rekan yang bersedia hadir bagi mereka, berbagi kisah keindahan dan kepahitan hidup, saling menginspirasi sehingga dalam tenda yang sederhana itu, terjadi pertobatan, doa-doa yang saling menguatkan, tekad dan komitmen perubahan dan yang terpenting adalah tumbuhnya hasrat untuk hidup dekat dengan Tuhan. Whole life with Jesus.
Bagi GKY, jambore memercikan bonding & engagement yang luar biasa antar youth dari berbagai GKY, sebuah modal kesatuan yang sungguh diperlukan untuk GKY masa depan. Belasan tahun mendatang, kita rindu melihat gereja dengan wajah yang berbeda, gereja yang diwarnai dengan hati yang selalu dihangatkan dengan kehadiran Allah, gereja yang bersedia selalu hadir bagi sesama dan bagi dunia ini. Gereja yang menikmati relasi, Gereja yang mengalami transformasi dan Gereja yang mengimpartasi multiplikasi. Gereja yang dimuridkan dan Gereja yang memuridkan.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Yakobus 5: 16