Studi banding ke Taipei
Komisi Kaleb Sinode GKY
8 Agustus 2014
![](javascript:fbShare("703639703796626", "http://www.gky.or.id/publication.jsp?publicationId=54", "Studi+banding+ke+Taipei", "Tanggal 20 Mei siang hari, kami serombongan berangkat dengan pesawat Chang Rong air line menuju Taipei, setibanya di tempat tujuan pesawat harus antri, satu jam kemudian baru mendarat di Bandar Udara ", "http://www.gky.or.id/images/publication/54-t.jpg", 520, 350))
Tanggal 20 Mei siang hari, kami serombongan berangkat dengan pesawat Chang Rong air line menuju Taipei, setibanya di tempat tujuan pesawat harus antri, satu jam kemudian baru mendarat di Bandar Udara Tao Yuan. Hati kami yang tegang menjadi tenang. Setelah mengambil bagasi kami langsung menuju Hotel Tian Cheng, sepanjang jalan hujan turun rintik-rintik, angin meniup sepoi-sepoi. Selesai check-in waktu sudah menunjukan pukul 1:00 dini hari, kami sudah sangat letih dan segera tertidur.
Keesokan harinya pukul 9:00 pagi, kami mengunjungi Gereja Santapan Rohani di daerah pengembalaan Xiang Po Taipei, kebetulan pada saat itu sedang diadakan persekutuan komisi lanjut usia. Di atas mimbar ada 6 saudara seiman yang memimpin puji-pujian, sedangkan di bawah mimbar ada seratus lebih peserta, wajah mereka berseri-seri, hati mereka bersuka-cita.
Selesai persekutuan Pdt. Shi Yun Guang memberikan laporan singkat mengenai pelayanan komisi lanjut usia. Setiap minggu mereka mempunyai acara yang berbeda, khususnya pelayanan kepada orang tua yang tinggal sendirian. Diantaranya: menyediakan makanan, mengadakan acara karaoke, senam tiap Kamis, caring melalui telepon, potong rambut gratis, menemani ke dokter dan lain-lain. Melalui pelayanan kasih tersebut di atas, Injil dikabarkan dan yang belum percaya dapat menerima Yesus sebagai Juru Selamat.
Jam 2 siang kami mengunjungi Panti Jompo Shuang Lian, di sana pemandangannya cukup indah. Kami disambut oleh pengurus yang ramah-tamah. Penanggung jawab Panti menyampaikan sekilas laporan, setelah itu mengajak kami meninjau pusat aktifitas dan ruang pamer mereka. Kami sangat kagum akan karya seni dari kakek nenek disini.Kemudian kami dibimbing ke ruang tamu, dimana tersedia banyak kursi dan para lansia sedang senam sambil mendengarkan musik dengan posisi duduk. Pemandangan yang tidak pernah kami lihat selama ini. Biasanya olah raga sambil berdiri, namun ini sambil duduk.
22 Mei, kami mempunyai kesempatan meninjau Persekutuan Huo Shui dan Akademi Chang Qing yang dipimpin oleh Mr. Wu Shao Zhen, di Nanjing East Road.Akademi Chang Qing tersedia bagi orang-orang yang berusia di atas 50. Ada kelas komputer, kelas bahasa Inggris, kelas memasak, kelas musik, kelas kesehatan dll. Tidak ada ujian, murid dan guru saling berinteraksi, suasana belajar santai dan menyenangkan, setiap semester ada acara tamasya. Kalau rajin dapat point dan lulus, tentu saja harus bayar uang sekolah.
Kami sungguh mengharapkan di Indonesia pun dapat didirikan panti jompo dan akademi seperti ini, agar para lansia dapat terus belajar, mengisi sisa hidupnya dengan hal-hal yang bermakna.
Keesokan harinya pukul 9:00 pagi, kami mengunjungi Gereja Santapan Rohani di daerah pengembalaan Xiang Po Taipei, kebetulan pada saat itu sedang diadakan persekutuan komisi lanjut usia. Di atas mimbar ada 6 saudara seiman yang memimpin puji-pujian, sedangkan di bawah mimbar ada seratus lebih peserta, wajah mereka berseri-seri, hati mereka bersuka-cita.
Selesai persekutuan Pdt. Shi Yun Guang memberikan laporan singkat mengenai pelayanan komisi lanjut usia. Setiap minggu mereka mempunyai acara yang berbeda, khususnya pelayanan kepada orang tua yang tinggal sendirian. Diantaranya: menyediakan makanan, mengadakan acara karaoke, senam tiap Kamis, caring melalui telepon, potong rambut gratis, menemani ke dokter dan lain-lain. Melalui pelayanan kasih tersebut di atas, Injil dikabarkan dan yang belum percaya dapat menerima Yesus sebagai Juru Selamat.
Jam 2 siang kami mengunjungi Panti Jompo Shuang Lian, di sana pemandangannya cukup indah. Kami disambut oleh pengurus yang ramah-tamah. Penanggung jawab Panti menyampaikan sekilas laporan, setelah itu mengajak kami meninjau pusat aktifitas dan ruang pamer mereka. Kami sangat kagum akan karya seni dari kakek nenek disini.Kemudian kami dibimbing ke ruang tamu, dimana tersedia banyak kursi dan para lansia sedang senam sambil mendengarkan musik dengan posisi duduk. Pemandangan yang tidak pernah kami lihat selama ini. Biasanya olah raga sambil berdiri, namun ini sambil duduk.
22 Mei, kami mempunyai kesempatan meninjau Persekutuan Huo Shui dan Akademi Chang Qing yang dipimpin oleh Mr. Wu Shao Zhen, di Nanjing East Road.Akademi Chang Qing tersedia bagi orang-orang yang berusia di atas 50. Ada kelas komputer, kelas bahasa Inggris, kelas memasak, kelas musik, kelas kesehatan dll. Tidak ada ujian, murid dan guru saling berinteraksi, suasana belajar santai dan menyenangkan, setiap semester ada acara tamasya. Kalau rajin dapat point dan lulus, tentu saja harus bayar uang sekolah.
Kami sungguh mengharapkan di Indonesia pun dapat didirikan panti jompo dan akademi seperti ini, agar para lansia dapat terus belajar, mengisi sisa hidupnya dengan hal-hal yang bermakna.