Pelayanan besar tidak dapat dilakukan sendiri, sebaliknya pelayanan besar bisa terjadi jika dilakukan bersama-sama. Tuhan telah mempercayakan kepada GKY pelayanan besar, menjadi berkat bagi bangsa Indonesia bahkan bagi dunia. Oleh sebab itu, GKY harus membangun kesatuan dalam melaksakan dan mengembangkan pelayanannya. Untuk itu, dalam Workshop Sosial Sinode yang seru pertama kali diselenggarakan oleh bidang sosial sinode dengan tema, Unity in Serving Orhers. Diharapkan Workshop Sosial ini menjadi momentum untuk menyatukan visi pelayanan sosial; membangun kolaborasi pelayanan sosial; dan membangun kebersamaan dan keakraban di antara sesama pelayanan sosial dan diakonia secara sinodal.
Untuk itu panitia menghadirkan tiga pembicara utama. Pertama, Pdt. Freddy Lay, berbicara mengenai Unity in Holistic Mission, atau bersatu dalam pelayanan misi yang bersifat menyeluruh. Pelayanan gereja dalam konteks kekinian harus bersifat holsitik, karena paling tidak gereja harus menjawab lima kebutuhan besar manusia: spitirual emptiness, self-serving, leadership, poverty, and disease and illiteracy; Ibu Hanna dari yayasan pondok kasih dalam dua sesi: pertama, berbicara mengenai bagaimana merintis pelayanan sosial dan kedua, membangun kemitraan dgn LSM dalam pelayanan sosial. Dari pengalaman pelayanan besar yang telah dilakukan dalam melayani kamu marjinal ( gelandangan, pengemis, preman, PSK dan kaum papa ), hanya didasari dengan kasih. Karena yang mereka perlukan dari segala sesuatu adalah kasih. Dan atas dasar kasihpun ia membangun kemitraan dengan berbagai LSM termasuk dengan organisasi non Kristen. Satu ungkapannya yang penting, "kita harus datang kepada mereka dengan kasih, jika tidak maka mereka datang kepada kita dengan kebencian"; dan Ev. Marko Budiman menyampaikan dua sesi: pertama, mengenai tantangan pelayanan sosial masa kini, dan kedua, bagaimana mengadakan pemetaan ladang pelayanan sosial kota dan desa. Untuk memulai sebuah pelayanan sosial, haruslah dimulai dengan mengadakan pemetaan kekuatan setiap jemaat, kemudian mulai mengadakan pemetaan daerah pelayanan sosial kota maupun desa.
Diharapkan setiap jemaat memikirkan dan mendoakan rencana pelayanan ke depan, dan mengadakan kolaborasi pelayanan antar jemaat yang ada dibawah lingkungan sinode untuk proyek-proyek atau pelayanan yang bersifat sinodal. Agar jangkauan pelayanan lebih luas dan menjadi berkat bagi sesama dan bagi masyarakat bangsa Indonesia.