National Worship Convention ( NWC ) ke-3

Hotel Yasmin - Puncak

2 Mei 2015
Dengan mengambil tema Transforming Worship : Ibadah yang mengubahkan, National Worship Convention yang ke3 diadakan pada tahun ini Selama 3 hari 2 malam, di Hotel Yasmin puncak. Seluruh Jemaat GKY mengirim perwakilan untuk mengambil bagian dalam retret akbar ini, selain itu NWC kali ini juga memberi kesempatan pada jemaat muda/YOUTH untuk ikut serta, sekitar 30% total seluruh peserta adalah orang muda. Sebuah perubahan yang membangun kesadaran kalau anak muda adalah sebuah bagian tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan gereja.

Ketua sinode GKY, PDT. Freddy Lay, membuka National Worship Convention yang ke 3 ini, dengan mengingatkan bahwa jika pada NWC yang pertama hasilnya bersifat teoritis, dan NWC yang kedua menghasilkan pandangan normatif (seharusnya), maka NWC kali ini diberlakukan kata transformatif. Transformatif mengharapkan sebuah perubahan yang nyata, dan tidak hanya bersifat seandainya atau seharusnya. Tetapi harus mengalami perubahan.

National Worship Convention sendiri merupakan acara 5 tahunan, yang secara khusus menitikberatkan pada topik ibadah gereja. Pada kesempatan kali ini, NWC dilayani oleh 3 pembicara, Greg Scheer, M.A., PDT. DR. Hendra G. Mulia, dan EV. Samuel E. Tandei M.DIV.C.M

Greg Scheers telah mengepalai sejumlah departemen ibadah di gereja amerika, dan saat ini melayani secara part time di Calvin Institute of Christian Worship, selebihnya ia menjadi hamba Tuhan music digereja CRC (Church Of The Servant). Ia juga menulis sejumlah buku bernafaskan ibadah, seperti: The Art of Worship, Contributions to the Hymn, Call to Worship, dan lain-lain. Greg membuka banyak wawasan kepada para peserta, salah satunya memberi sebuah pengalaman baru mengolah lagu Hymn dan membaca mazmur. Mentoring juga menjadi sebuah point penting yang Greg bagikan kepada tiap peserta, baik peserta muda maupun peserta dewasa. Bagaimana seorang mentor sungguh berperan didalam membentuk sebuah konsep yang baik tentang ibadah.

Selain pendekatan teknis oleh Greg, PDT Hendra G. Mulia, mengingatkan bahwa sebuah penyembahan yang benar adalah sebuah penyembahan yang melibatkan kerjasama antara Roh Allah dan Roh manusia. Sebuah ibadah yang mempertemukan manusia dengan Allah, ibadah yang mengubah kehidupan orang yang menjalaninya dan juga ibadah yang membawa orang semakin mencintai Tuhan, dan mencintai sesama. Saat ini beliau melayani full time sebagai Pastor Residence di SAAT Ministry Center.

Peserta juga belajar tentang ekspresi dan esensi dalam ibadah melalui sejarah gereja. EV. Samuel Tandei, yang mengambil gelar Master of Divinity untuk musik gerejawi di Southern Baptist Theological Seminary, Kentucky, USA. Dan saat ini merupakan dosen penuh waktu di STT SAAT, memberi beberapa point selama NWC, segala bentuk ekspresi musik senantiasa mengalami tension antara kaum yang mencintai tradisi dan para pencinta inovasi, sejarah musik gereja selalu menunjukkan adanya penyesuaian antara kedua hal ini.

Adalah sebuah hal yang baik, ketika seorang pelayan ibadah tidak hanya menjalankan pelayanannya sebagai sebuah rutinitas, kebiasaan belaka, pengulangan tanpa kesungguhan, namun menjadi sebuah moment perjumpaan antara ciptaan dengan sang Pencipta, maka ibadah menjadi sebuah gaya hidup yang mengubahkan, Worship thats Transforming Life.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design