Paulus menggambarkan zaman ini sebagai zaman yang penuh dengan penyesatan dan kedustaan. Di balik semua kepalsuan, tipu daya, dan penyesatan, ada pekerjaan Iblis. Menurut Yesus Kristus, Iblis adalah "bapa segala dusta" (Yohanes 8:44). Tujuan penyesatan adalah untuk membuat orang-orang beralih dari jalan kebenaran dan kebaikan menuju kepada kehidupan dalam kebohongan dan kejahatan. Orang-orang saling mendustai, saling menyesatkan, dan saling menjatuhkan. Orangorang seperti itu sudah tidak mempedulikan lagi kebaikan dan kebenaran karena hati nurani mereka sudah rusak, tumpul, dan bebal (1 Timotius 4:2).
Paulus mengingatkan Timotius untuk tetap hidup lurus dan benar di zaman yang bengkok dan salah ini. Timotius tetap harus menjadi seorang pelayan Kristus yang baik. Bagaimana Timotius tetap dapat menjadi pengikut dan pelayan Kristus yang baik, padahal di sekelilingnya penuh cobaan dan godaan? Paulus mengatakan, Timotius harus terdidik dalam Firman dan dalam ajaran yang sehat (4:6). "Terdidik" memiliki arti bahwa Timotius harus terus-menerus memakan makanan yang sehat di tengah dunia yang kotor dan sakit. Makanan sehat itu adalah kebenaran firman Tuhan.
Dunia semakin tersesat oleh tipu daya Iblis dan semakin hidup di dalam ketidakbenaran. Tidak ada cara lain untuk melawan ketidakbenaran kecuali dengan menegakkan kebenaran Allah di tengah dunia ini. Tidak ada cara untuk melawan kegelapan kecuali dengan menyalakan terang. Inilah yang menjadi tugas Kristen kita. Di tengah dunia yang salah, kita harus menegakkan kebenaran; di tengah dunia yang gelap, kita harus menyalakan terang Allah. [AH]
"Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini." 1 Timotius 4:6