Bacaan kita pada hari ini adalah bagian terakhir dari kotbah Petrus mengenai Yesus Kristus yang ditolak, bahkan dibunuh, oleh orang-orang Israel. Akan tetapi, Allah membangkitkan Kristus. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Kristus menjadi Tuhan dan Juruselamat manusia. Ini adalah fakta historis, yakni Kristus telah mati dan bangkit. Akan tetapi, ini juga fakta teologis, yakni bahwa Kristus yang mati dan bangkit itu menyediakan keselamatan bagi manusia. Namun, bagaimana kita bisa memperoleh manfaat dari karya Kristus tersebut? Rasul Petrus mengatakan, "Bertobatlah!" Berbaliklah kepada Allah! Berbaliklah dari dosa dan kesesatan kita untuk hidup bagi Allah!
Orang-orang mendengarkan kotbah Petrus dengan hati terbuka, sehingga Roh Kudus bekerja di dalam hati mereka, dan mereka merasa sangat terharu ketika menyadari bahwa Allah memberikan Kristus untuk pengampunan dosa mereka. "Terharu" dalam bahasa aslinya berarti "hati yang teriris-iris." Pertobatan sejati muncul dari hati yang sungguh-sungguh "teriris" oleh kasih karunia Allah, sehingga kita ingin percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat; tetapi juga "teriris" oleh kesadaran bahwa kita orang-orang berdosa, dan kita ingin berbalik dari dosa-dosa kita. Kita bertekad tidak akan kembali lagi kepada dosa-dosa kita yang telah membuat Tuhan Yesus disalib untuk menyelamatkan kita
Pengampunan dosa terjadi bukan karena kita rajin ke gereja atau rajin melayani. Pengampunan dosa terjadi karena kita bertobat dan menyerahkan diri pribadi kita kepada Allah dengan hati yang sungguh-sungguh. Kita kembali kepada Allah dan hidup untuk Allah seumur hidup kita. [AH]
"Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan." Kisah Para Rasul 3:19