Senin, 19 Mei 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Ayub 30
Apa yang terjadi saat seorang anak Tuhan menghadapi situasi yang memburuk? Ada dua macam respons. Respons pertama adalah menyalahkan diri dan lingkungan, bahkan menyalahkan Tuhan, iman melemah, dan akhirnya mundur dari Tuhan. Respons kedua adalah menyadari kelemahan sekaligus mempercayai Tuhan yang layak disandari, sehingga imannya semakin teguh. Saat menghadapi situasi yang memburuk, iman Ayub semakin teguh. Dalam Ayub 30, Ayub nampak kecewa terhadap lingkungan dan Tuhan, namun kekecewaan itu adalah ekspresi dari ketidakmengertiannya atas situasi yang dia hadapi. Sekalipun demikian, iman Ayub tetap teguh dan tak tergoyah. Perkataan “tetapi sekarang” (30:1) menunjukkan situasi yang memburuk. Anak muda yang sebelumnya menghargai dia sekarang sudah tidak menghargai. Orang tua yang sebelumnya berstatus rendahan dibandingkan dirinya sekarang menganggap dia seperti seonggok sampah yang menjijikkan, sehingga ia menjadi bahan olokan dan mereka menjauhkan diri. (30:1, 9-10). Dulu dia merasa diberkati Tuhan dengan keluarga yang harmonis, harta benda yang melimpah, dan kesehatan yang prima, sekarang ia kehilangan berkat Allah. Rasa nyeri sekujur tubuhnya menusuk tulang tak henti-hentinya. Tubuhnya semakin kurus, kulitnya menghitam dan mengelupas. Dia memohon pemulihan, tetapi Tuhan diam (30:17-22, 30-31). Dia mencari pembelaan Tuhan, tetapi Tuhan tidak menjawab (31:35-37).
Ketika menghadapi situasi yang memburuk, ingatlah hal ini: Pertama, mengingat berkat di masa lalu memberi alasan untuk tetap bersyukur. Kedua, membicarakan pencobaan yang terjadi saat ini membuat kita dapat mengesampingkan kesombongan kita. Ketiga, mengingat janji Tuhan dalam firman-Nya menumbuhkan harapan. [Souw]
2 Timotius 4:5
“Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal,
sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil
dan tunaikanlah tugas pelayananmu!”