Terang Tuhan yang telah hadir dalam diri anak-anak Allah tidak mungkin menghasilkan kebencian terhadap saudara, melainkan pasti menghasilkan kasih yang terwujud dalam perbuatan. Berapa banyak orang percaya yang masih menyimpan kebencian--yang kemudian berkembang menjadi dendam--terhadap saudaranya, bahkan terhadap saudara kandungnya sendiri? Perhatikanlah bahwa kebencian terhadap saudara ini bukan hanya berwujud sikap tidak saling menyapa, melainkan juga bisa berwujud lontaran kata-kata yang saling melukai, bahkan bila dibiarkan berkembang bisa menjadi berwujud tindakan membunuh.
Sikap kita terhadap dosa mencerminkan kedekatan kita dengan Tuhan. Kedekatan kita dengan Tuhan akan mempengaruhi hubungan kita dengan saudara-saudara kita. Mengasihi saudara adalah bukti bahwa seseorang sedang hidup dalam terang Tuhan. Mengasihi saudara yang juga mengasihi kita tidak akan terasa sulit, namun mengasihi saudara yang telah membuat kita merasa sakit hati akan semakin memurnikan kasih yang Tuhan berikan kepada kita. Mungkin saja kita berada di pihak yang benar saat perselisihan muncul. Walaupun kita tidak melakukan kesalahan, penerimaan kita terhadap saudara kita yang telah berbuat salah terhadap diri kita akan menunjukkan bahwa kita tetap hidup dalam terang Tuhan. Gereja Tuhan akan semakin bertumbuh dan melimpah dengan kasih bila kita terus-menerus hidup dalam terang Tuhan. Apakah Anda telah mengambil tekad untuk meninggalkan kegelapan dengan mengasihi saudara Anda, betapapun sulitnya? [SJS]
"Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya." 1 Yohanes 2:11