Setelah mengungkapkan rentetan penderitaan dan penghukuman yang digambarkan melalui peniupan sangkakala, pasal 11 ditutup dengan nyanyian kemenangan dan nyanyian pujian. Di pasal 15 dan 16, akan diungkapkan lagi suatu rentetan murka Allah yang digambarkan dengan tujuh cawan. Pasal 12-14 merupakan semacam interval di antara kedua rentetan itu, yang menceritakan kisah Yesus Kristus lahir ke dalam dunia sebagai Anak Domba yang dikejar-kejar oleh si Jahat yang digambarkan sebagai naga. Perhatikan gambaran tentang kelahiran Yesus Kristus (12:1-6) dan bagaimana naga--yang adalah si Iblis ganas (12:9)--mau menelan Anak itu, tetapi Allah memelihara Anak itu dan sang ibu. Iblis tak henti-hentinya ingin menghancurkan Yesus Kristus dan pengikut-pengikut-Nya (12:13-18). Lihatlah dan dengarkan pula nyanyian pujian di tengah kecamuk peperangan antara si Jahat dan para tentara sorgawi (12:7-12). Nyanyian itu mengungkapkan bahwa si Jahat dapat dikalahkan bukan dengan pedang dan panah fisik, tetapi dengan darah Anak Domba dan dengan perkataan firman Tuhan yang diberitakan dengan gagah perkasa dan penuh iman oleh orang-orang yang percaya kepada Allah.
Iblis tidak menyerah, dia terus melawan para pengikut Kristus. Dia tidak berani melawan Allah di surga, tetapi dia akan melawan pengikut-pengikut Allah di bumi. Kita harus waspada dan harus memiliki keberanian dan iman untuk melawan segala bentuk penyesatan si Iblis. Untuk bisa memenangkan perang melawan si Jahat, kita harus menggunakan segenap senjata Allah, yakni dengan kekuatan firman Allah dan dengan kuasa salib Yesus Kristus. Apakah Anda telah membiasakan diri setia berpegang pada firman Allah? [AH]
"Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut." Wahyu 12:11