Sebagai pelarian, Daud sering bersembunyi secara berpindah-pindah dari satu gua ke gua yang lain (57:1). Nyawanya sering terancam, sehingga ia mengungkapkan hal itu dengan perkataan, "Aku terbaring di tengah-tengah singa yang suka menerkam anak-anak manusia, yang giginya laksana tombak dan panah, dan lidahnya laksana pedang tajam." (57:5). Banyak orang memasang jebakan, tetapi Daud selalu lolos dari bahaya (57:7). Walaupun hidupnya dikelilingi bahaya, "nada" mazmur ini tetap positif! Daud menghadapi bahaya dengan meminta perlindungan Tuhan (57:2-4). Ucapannya meninggikan dan memuliakan Allah (57:6). Dia mengungkapkan hasrat untuk menyanyi meninggikan Tuhan serta mengucap syukur (57:8-12).
Orang yang hidupnya banyak diwarnai oleh kekerasan sering kali menjadi orang yang berwatak keras, bahkan bisa menjadi penjahat. Hal ini disebabkan karena pengalaman keras yang ia alami dalam hidupnya membangkitkan dendam yang hendak ia lampiaskan kepada semua orang. Akan tetapi, hal itu tidak terjadi dalam kehidupan Daud. Hatinya tetap lembut! Dia tetap menghormati Raja Saul yang dia anggap sebagai orang yang diurapi Tuhan. Sampai sesudah Yonathan mati pun, Daud tetap mempertahankan hubungan persahabatan dengan Yonathan dengan berusaha berbuat baik terhadap keturunan Yonathan. Rahasia yang membuat sikap Daud tidak berubah walaupun ia menghadapi berbagai kesulitan hidup adalah kedekatannya dengan Tuhan. Relasi yang baik dengan Tuhan membuat jiwanya menjadi sehat.
Apa yang Anda lakukan saat Anda menghadapi orang yang berniat jahat terhadap diri Anda? Bila Anda memandang tindakan jahat sebagai kompetisi, Anda akan berusaha membalas dengan bertindak sama jahat atau lebih jahat. Akan tetapi, bila Anda memercayai Allah, Anda akan memohon perlindungan dan pertolongan Allah, dan Anda akan bisa menghadapi setiap masalah dengan tenang karena Anda meyakini bahwa Allah sanggup melindungi diri Anda. Sikap saat menghadapi masalah akan menentukan apakah Anda akan menjadi seorang yang hanya memikirkan diri sendiri atau menjadi seorang yang hidup dengan penuh rasa syukur kepada Allah. Apakah Anda masih memiliki semangat untuk memuliakan Allah dan hidup Anda masih tetap diwarnai oleh ucapan syukur?