Ibrani 5

Imam Besar Kita

22 April 2021
GI Febrianto Tayoto

Tak ada yang bisa menyangkal bahwa kehidupan di dunia ini tidak pernah terlepas dari masalah dan kesulitan. Kita bergumul hari lepas hari dalam banyak hal. Pengikut Kristus pun tidak kebal terhadap pergumulan dan tantangan. Kita selalu berada dalam ketegangan saat berusaha hidup taat dan setia kepada Allah dalam dunia yang penuh godaan dosa. Tidak jarang bahwa tuntutan untuk hidup berkenan kepada Allah menjadi beban yang memberatkan, bahkan menjatuhkan. Banyak orang kecewa terhadap hidupnya, lalu jatuh dalam dosa, dan bahkan lalu memilih untuk meninggalkan imannya. Dalam konteks pergumulan inilah, penulis Surat Ibrani menggambarkan Yesus Kristus sebagai penggenapan final dari peran imam besar dalam Perjanjian Lama. Imam ditunjuk oleh Allah dari antara kaumnya untuk menjadi penghubung antara Allah dengan manusia, terutama mewakili umat dalam menjalin relasi dengan Allah (5:1). Secara khusus, imam besar akan masuk ke Bait Allah setahun sekali di Hari Raya Pendamaian untuk mempersembahkan korban penebus dosa bagi umat. Tanpa imam besar, hubungan Allah dan manusia ibarat jembatan terputus yang dipisahkan oleh jurang yang dalam.

Namun, kabar baik dari kehidupan Kristen adalah bahwa kita tidak perlu berjuang dengan kekuatan sendiri untuk bisa berkenan kepada Allah. Kristus--sebagai Imam Besar yang sempurna--turut merasakan kelemahan kita saat Ia menjadi manusia, walaupun Ia sendiri tidak berdosa (4:15). Dia mengerti pergumulan kita, sekaligus Ia menebus dosa kita melalui karya-Nya di kayu salib. Saat kita berjuang menjalani hidup, Dia memahami--dan bahkan merasakan--cobaan seperti yang kita alami. Surat Ibrani mengingatkan kita bahwa sumber kekuatan untuk menjalani hidup tidak terletak pada kehebatan diri kita, tetapi di dalam diri Yesus Kristus yang menjadi Penghubung antara kita dengan Allah. Satu-satunya yang harus kita lakukan adalah tidak mengandalkan kekuatan diri kita sendiri, tetapi datang kepada Dia yang memahami dan memedulikan kita. Dalam kelemahan kita, tersedia kekuatan dari Allah seperti yang Ia katakan kepada Rasul Paulus, "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna" (2 Korintus 12:9). Saat Anda mengalami pergumulan, apakah Anda sudah membiasakan diri untuk datang kepada Kristus?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design