Bila kita membeli sebuah barang yang harganya mahal atau bepergian ke tempat yang berisiko tinggi, kita pasti tidak akan mau membeli barang itu atau pergi ke tempat itu tanpa adanya garansi atau asuransi. Jaminan yang diberikan memberi rasa aman yang membuat kita berani melangkah karena masa depan kita terjamin. Sebaliknya, kita akan takut melangkah jika tidak ada kepastian tentang masa depan yang akan kita hadapi. Penulis Surat Ibrani mengingatkan bahwa jaminan di dalam Kristuslah yang menjadi alasan bagi kita untuk melangkah dan menjalani hidup. Setelah menjelaskan tentang Kristus sebagai Imam Besar Perjanjian Baru, penulis Ibrani melanjutkan dengan menjelaskan tentang jaminan yang ada di dalam pengorbanan Kristus (10:1-18). Pengorbanan Kristus yang sempurna menyediakan pengampunan dosa sekali untuk selama-lamanya dan menjamin kehidupan kekal bagi orang percaya. Berbagai macam penjelasan ini lalu diikuti dengan sebuah ajakan dan nasihat (10:19-39) yang seharusnya menjadi kesimpulan, dan sekaligus respons, bagi para pembacanya.
Paling tidak, ada tiga ajakan dalam Ibrani 10. Pertama, Yesus Kristus adalah Imam Besar kita, sehingga kita diajak untuk menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan dengan keyakinan iman yang teguh (10:22). Kedua, saat menghadapi godaan dan tantangan hidup, kita diajak untuk berpegang teguh pada pengakuan tentang pengharapan yang dijanjikan oleh Allah yang setia (10:23). Ketiga, kita diajak untuk saling memperhatikan dan untuk saling mendorong dalam kasih dan perbuatan baik, serta tidak menjauhkan diri dari pertemuan ibadah (10:24-25). Ketiga hal ini adalah nasihat praktis yang penting bagi orang yang hidup di dalam Kristus. Ketiga ajakan ini ditutup dengan peringatan agar pembaca tidak jatuh dalam dosa dan meninggalkan iman (10:26-39). Ajakan sekaligus peringatan di atas mengingatkan kita agar menjalani setiap sendi kehidupan Kristen berdasarkan jaminan yang ada di dalam Kristus. Di tengah tantangan dunia yang menggoda kita untuk meninggalkan Allah, pengorbanan Kristus seharusnya menyadarkan kita bahwa dalam setiap bagian hidup terkecil pun kita membutuhkan Dia. Keberanian menjalani hidup seharusnya bukan didasarkan pada apa yang kita miliki, tetapi didasarkan pada jaminan oleh pengorbanan Kristus. Apa yang selama ini jadi "bahan bakar" kehidupan Anda?