Ibrani 11

Hidup Oleh Iman

28 April 2021
GI Febrianto Tayoto

Banyak orang Kristen merasa bahwa menjadi orang percaya hanya menyangkut relasi dirinya secara pribadi dengan Allah. Masalah percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat tidak berkaitan dengan pergumulan sesama saudara seiman atau dengan orang percaya yang lain di sepanjang sejarah. Akibatnya, kita merasa lelah berjuang sendirian untuk berkenan kepada Allah di tengah dunia yang penuh dengan dosa. Kenyataan ideal bahwa Yesus Kristus adalah Imam Besar kita berbenturan dengan realitas bahwa kita masih harus menderita dan tertatih-tatih menjalani hidup. Di tengah ketegangan ini, penulis Surat Ibrani memberikan kunci untuk menjalani hidup, yakni dengan iman, "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." (Ibrani 11:1). Penulis Ibrani tidak menjelaskan iman sebagai sesuatu yang abstrak, yang membuat kita hanya berharap di dalam ruang hampa. Sebaliknya, penulis membawa kita mundur ke belakang untuk menunjukkan bahwa kita tidak sendirian dalam perjalanan iman. Habel, Henokh, Nuh, Abraham, serta banyak tokoh lain dalam Perjanjian Lama--termasuk para nabi--adalah orang-orang yang berjalan dengan modal iman. Imanlah yang membuat mereka mampu bertahan--bahkan mati--walaupun apa yang mereka lihat dengan mata jasmani tidak bisa diandalkan. Mata iman memampukan mereka untuk melihat dan berharap pada hal yang jauh lebih mulia yang Allah sediakan pada masa mendatang.

Kita berada dalam satu benang merah sejarah panjang bersama umat Allah di berbagai tempat dan zaman yang berjuang untuk hidup bagi Allah. Walaupun kita sering merasa tidak berarti bila dibandingkan dengan tokoh-tokoh Alkitab, kita punya jaminan dan modal yang sama, yaitu iman di dalam Kristus yang menjamin hidup kita. Menaruh diri kita di antara para saksi iman memberi kekuatan kepada kita untuk berjuang menghadapi tantangan. Lingkungan hidup kita saat ini tidak ideal. Akan tetapi, hidup dengan iman memampukan kita untuk memandang bahwa apa yang Allah sediakan bagi kita jauh lebih berharga daripada pergumulan yang kita hadapi. Beriman berarti bahwa kita bersandar kepada Allah saja, bukan kepada kemampuan diri. Kita diundang untuk melangkah dalam tindakan iman bersama dengan Allah yang menjadi sumber pengharapan kita. Apakah Anda juga hidup oleh iman?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design