1 Korintus 3:1-9

Hanya Bangga Pada Tuhan

26 Januari 2024
GI Mario Novanno

Pernahkah Anda merasa bangga karena mengenal orang tertentu? Apakah Anda menjadi percaya diri karena menjadi anggota "partai A" atau "partai B"? Kebanggaan seperti di atas menunjukkan bahwa kita mendasarkan nilai diri kita pada seseorang atau sesuatu. Sebagian jemaat Korintus berkata, "Aku dari golongan Paulus", sebagian lagi berkata, "Aku dari golongan Apolos". Kebanggaan muncul karena mengenal Rasul Paulus atau Apolos. Seandainya Rasul Paulus atau Apolos berkata, "Ah, kamu ngaku-ngaku saja. Siapakah kamu? Aku tidak kenal kamu!" Apakah harga diri Anda merosot tajam atau Anda marah karena merasa tidak dibela sebagai loyalis? Menaruh nilai/harga diri pada seseorang atau sesuatu memperlihatkan sisi ketidakdewasaan di dalam Kristus. Rasul Paulus dengan tegas menganggap orang-orang seperti itu--sekalipun mereka sudah percaya kepada Kristus--sebagai manusia duniawi (3:3-4). Salah satu ciri manusia duniawi adalah identitas yang tidak sehat, yaitu mendasarkan identitas pada diri seseorang.

Identitas yang sehat seharusnya didasarkan pada pengenalan akan Kristus dan karya-Nya dalam hidup kita. Tuhan mengasihi kita bukan karena keberadaan atau kesuksesan diri kita. Sebaliknya, Tuhan mengasihi kita walaupun kita telah bangkrut, melarat, dan mati secara rohani. Allah bukan hanya menebus, tetapi Ia mengadopsi kita menjadi anak-anak-Nya. Kenyataan bahwa Allah mengasihi kita dan menjadikan kita anak-anak-Nya seharusnya cukup untuk melandasi identitas kita. Pengenalan kita terhadap orang yang berkuasa/berpengaruh/populer tidak membuat kita menjadi lebih berharga. Apa pun status sosial, profesi, bahkan panggilan kita (di dalam Tuhan) tidak memengaruhi identitas kita. Rasul Paulus memakai analogi bercocok tanam untuk menjelaskan kebenaran ini. Bagi dia, hanya menjadi "penanam" di hadapan Tuhan bukan masalah. Atas nama Apolos, ia melanjutkan bahwa menjadi "penyiram" juga bukan masalah. Profesi sebagai "penanam" atau "penyiram" memang penting, tetapi yang paling penting adalah Allah yang memberi pertumbuhan. Rasul Paulus dan Apolos hanya pelaksana tugas yang dipercaya Allah mengerjakan bagian masing-masing. Mereka adalah anggota tim Tuhan. Terhadap apa yang mereka kerjakan, Allah memberi pertumbuhan. Yang paling penting adalah bahwa Rasul Paulus dan Apolos mengenal Tuhan. Kebanggaan pada yang bukan Tuhan membuat kita memiliki identitas yang tidak sehat serta dapat menimbulkan iri hati dan perselisihan (3:3). Apakah Anda bangga pada Tuhan saja dan pada apa yang Dia percayakan kepada Anda untuk Anda kerjakan saat ini? Bila ya, Anda akan memiliki identitas yang sehat dan terhindar dari iri hati dan perselisihan!

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design