Markus 11:1-11

Mesias yang Agung dan Rendah Hati

13 Maret 2024
GI Purnama

Bacaan Alkitab hari ini mengungkapkan keagungan serta kerendahhatian Tuhan Yesus. Keagungan-Nya terlihat dari wibawa yang terpancar saat Ia menyuruh dua orang murid-Nya untuk meminjam seekor keledai untuk menjadi tunggangan-Nya memasuki kota Yerusalem. Keagungan-Nya juga terlihat dari respons spontan orang banyak yang mengelu-elukan Dia dan menghamparkan pakaian mereka di jalan—seperti karpet merah pada masa kini—saat Ia berjalan memasuki kota Yerusalem. Prosesi memasuki kota Yerusalem mirip dengan prosesi yang biasanya dilakukan saat seorang pahlawan kembali dari memenangkan peperangan. Akan tetapi, kesederhanaan yang tertampil melalui keledai yang dipakai sebagai tunggangan memperlihatkan kesederhanaan dan misi non-kekerasan. Yesus Kristus datang sebagai Juruselamat yang membebaskan umat manusia dari belenggu dosa tanpa melakukan kekerasan, tetapi dengan mengurbankan diri-Nya sebagai kurban tebusan. Seruan orang-orang yang berjalan mengiringi rombongan Tuhan Yesus, "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan"(11:9b) merupakan kutipan dari kitab Mazmur. Kata Yunani "Hosana"berasal dari bahasa Ibrani yang artinya "Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan!"(Mazmur 118:25), sedangkan perkataan "Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan"(Mazmur 118:26) menunjuk pada pemazmur yang memasuki Bait Suci untuk mengucap syukur sebagai orang yang datang dalam nama Tuhan. Jadi, para penulis Injil memperlihatkan bahwa Mazmur 118:25-26 adalah mazmur yang menubuatkan tentang Sang Mesias.

Pada masa itu, orang-orang yang mengelu-elukan Tuhan Yesus belum memiliki pandangan yang jelas tentang Sang Mesias. Saat ini, pemahaman kita tentang Sang Mesias sudah lebih utuh. Tidakkah sepatutnya, kita juga ikut bersorak meninggikan Yesus Kristus, Sang Mesias, serta memberitakan keselamatan yang sudah tersedia bagi setiap orang yang bersedia untuk percaya kepada-Nya? Bagi orang Farisi, sorak-sorai orang banyak itu dianggap berlebihan. Akan tetapi, Tuhan Yesus berkenan terhadap sorak-sorai itu. Bagi sebagian orang yang mengaku Kristen pada masa kini, memberitakan Injil Yesus Kristus sering dianggap sebagai sikap fanatisme berlebihan yang mengabaikan pluralisme agama. Akan tetapi, perlu diingat bahwa Allah menghendaki agar berita Injil terus disebarkan dalam segala situasi (bandingkan dengan 2 Timotius 4:2). Apakah Anda pernah memberitakan tentang Yesus Kristus kepada orang lain? Menurut keyakinan Anda, apakah Anda juga harus ikut bertanggung jawab memberitakan tentang Yesus Kristus kepada orang-orang di sekitar Anda?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design