Berapa nilai seorang manusia? Rasanya, pertanyaan ini berlebihan karena pertanyaan ini seakan-akan menunjukkan bahwa manusia bisa diperjualbelikan. Menurut sejarah, beberapa bangsa di dunia memang pernah menerapkan dan melegalkan perbudakan: Manusia dijadikan budak yang bisa diperjualbelikan dengan harga tertentu. Akan tetapi, pertanyaan tentang nilai seorang manusia di atas menunjuk pada bagaimana menilai seorang manusia. Dalam bacaan Alkitab hari ini, diceritakan tentang seorang Lewi yang pergi bersama bujangnya—atau hambanya—ke Betlehem-Yehuda untuk membawa pulang gundiknya yang pulang ke rumah ayahnya. Dalam perjalanan pulang, mereka menginap di daerah suku Benyamin yang termasuk dalam 12 suku Israel. Sebagai orang Lewi, ia meyakini bahwa di daerah suku Benyamin, mereka pasti akan disambut dengan baik dan diajak untuk tinggal bermalam di rumah salah satu suku Benyamin. Menyambut tamu merupakan kebiasaan orang Israel. Sayangnya, tidak ada satu orang pun dari suku Benyamin yang menyambut mereka. Sebaliknya, orang asing yang tinggal di situlah yang menyambut mereka di rumahnya.
Tindakan suku Benyamin di Gibea dalam ayat 22-25 amat menjijikkan, Mereka ingin melakukan tindak asusila kepada orang Lewi, bujangnya, dan gundiknya. Akhirnya, orang Lewi menyerahkan gundiknya kepada orang-orang Benyamin agar dirinya aman. Keesokan harinya, gundik ini meninggal. Jenazahnya tidak dimakamkan, tetapi dimutilasi menjadi 12 bagian dan disebarkan kepada 12 suku Israel untuk memicu pembalasan pada suku Benyamin. Kisah ini memperlihatkan betapa rendahnya nilai seorang manusia, baik dalam pandangan suku Benyamin yang tinggal di Gibea, maupun dalam pandangan orang Lewi.
Bagaimana Anda menilai sesama manusia? Mana yang lebih Anda hargai dan sayangi: sesama manusia atau hewan peliharaan? Saat terjadi tabrakan, mana yang lebih Anda hargai: sesama manusia atau kendaraan Anda? Saat mobil Anda tertabrak, apakah Anda mengumpat atau tetap menunjukkan penghargaan sebagai sesama manusia kepada orang yang menabrak kendaraan Anda? Mazmur 8:5 memperlihatkan penghargaan Allah kepada manusia, "Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?" Allah memandang kita sebagai manusia yang bernilai. Allah sangat mengasihi manusia dan mau menyelamatkan manusia melalui karya keselamatan Tuhan Yesus. Sebagai anggota umat Allah, kita dipanggil untuk mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri. Apakah Anda sudah mengasihi sesama manusia?