Raja yang dinantikan-nanti oleh orang Israel selama ini—yaitu Saul—akhirnya diurapi oleh Samuel. Secara penampilan, Saul berparas elok dan berkarakter rendah hati (9:21; 10:16, 22). Pengurapan ini merupakan kejutan terbesar dalam hidup Saul, sehingga dirinya merasa ragu-ragu akan hal itu. Oleh sebab itu, Samuel memberikan tiga tanda konfirmasi. Setiap tanda itu sangat spesifik: Pertama, di dekat kuburan Rahel, Saul akan bertemu dengan dua orang laki-laki yang membawa pesan tentang keledai mereka yang hilang. Kedua, di Tabor, Saul akan bertemu dengan tiga orang laki-laki yang masing-masing membawa tiga anak kambing, tiga roti, dan sekantong anggur. Mereka akan memberi salam serta memberi dua roti kepada Saul. Ketiga, di Gibea, Saul akan bertemu dengan sekelompok nabi Allah yang sedang bermain musik dan bernubuat. Roh Allah akan turun ke atas Saul dan Saul akan mulai bernubuat bersama mereka (10:1-7). Setelah itu, Samuel memerintahkan Saul untuk tinggal di Gilgal selama tujuh hari dan menunggu Samuel datang (10:8).
Pengurapan TUHAN atas diri Saul sebagai raja Israel merupakan persiapan TUHAN bagi Saul untuk menjadi pelayan umat TUHAN. Ada hal-hal praktis yang seharusnya dipahami oleh Saul dan juga bagi setiap orang yang ingin melayani Tuhan, yaitu: Pertama, kita tidak dipanggil untuk melayani Allah dengan kekuatan kita sendiri melainkan dengan kuasa Roh Kudus (bandingkan dengan Zakharia 4:6). Kedua, ketika kita melayani, Tuhan akan meneguhkan kita agar kita menghasilkan buah. Tuhan Yesus berkata dalam Yohanes 15:5, "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.". Ketiga, ketika kita melayani, Allah akan memperlengkapi kita. Ketika Saul diurapi menjadi raja, Samuel berkata kepadanya, Roh TUHAN akan berkuasa atasmu...lakukanlah apa saja yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah menyertai engkau." (10:6-7). Di dalam Kristus, kita diberi kuasa Roh Kudus dan Tuhan memperlengkapi kita dengan karunia Roh agar kita dapat melayani secara efektif (Kisah Para Rasul 1:8; 1 Petrus 4:11). Jika Anda melayani Tuhan dengan kekuatan Anda sendiri, Anda pasti akan gagal. Tuhan Yesus berkata, "Di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5) .
Tuhan memanggil dan memberi Anda karunia untuk melayani orang lain, " Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh dari kasih karunia Allah." (1 Petrus 4:10). Maukah Anda melayani Tuhan?