Salah satu tujuan Tuhan memberkati kita adalah supaya kita menjadi saluran berkat bagi orang lain. Berkat yang kita terima dari Tuhan bukan dimaksudkan untuk dipakai guna kepentingan diri sendiri atau keluarga kita saja, tetapi juga untuk membantu orang lain. Prinsip ini sudah Tuhan perkenalkan sejak Perjanjian Lama. Ketika Abram atau Abraham dipanggil Tuhan untuk pergi ke negeri yang akan Ia tunjukkan, Tuhan berjanji: "Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, memberkati engkau, serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat." (Kejadian 12:2).
Dalam refleksinya terhadap jemaat Galatia, Rasul Paulus menyinggung hal ini, yaitu bahwa Abraham menerima berkat Allah melalui iman. Iman kepada Tuhan mendasari keyakinannya terhadap janji Tuhan. Iman membuat Abraham memercayai Allah dan Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran (3:6). Iman juga yang membuat keturunan Abraham menerima janji berkat yang sama. Jika mereka beriman kepada Tuhan, mereka disebut "anak-anak Abraham" (3:7), dan "olehmu segala bangsa akan diberkati (3:8). Sebutan "anak-anak Abraham" bukan hanya merujuk kepada keturunan Abraham secara fisik. Mereka yang secara lahiriah bukan keturunan Abraham pun bisa menerima berkat yang sama, asal beriman seperti Abraham. Semua itu dimungkinkan oleh kehadiran Kristus (3:14). Kebenaran penting seperti ini diabaikan oleh jemaat Galatia. Mereka lebih tertarik kepada guru-guru palsu yang mengajarkan Injil plus melakukan hukum Taurat. Padahal, dengan jelas, Rasul Paulus menerangkan bahwa hanya dalam Yesus Kristus yang disalibkan itu, mereka mendapatkan keselamatan melalui iman di dalam nama-Nya. Itulah sebabnya, dengan keras, Rasul Paulus mengatakan bahwa mereka bodoh karena cepat terpesona oleh injil yang palsu dan membuang Injil yang benar (3:1-3).
Setiap orang yang mau melakukan perintah Tuhan akan diberkati Tuhan. Setiap orang yang diberkati Tuhan bertanggung jawab untuk menjadi berkat bagi orang lain. Hidup kita dapat menjadi berkat bagi orang lain melalui tiga hal yang bisa disingkat menjadi 3-P, yaitu: Pertama, Presentasi, yaitu kehadiran sebagai teladan dalam hal sikap kerja yang baik hubungan antar anggota keluarga yang harmonis. Kedua, Proklamasi, yaitu pemberitaan Injil kepada orang yang belum percaya. Ketiga, Pelayanan Kasih dengan cara memperhatikan dan menolong sesama yang membutuhkan. Sesudah mendapat berkat, apakah Anda menjadi saluran berkat bagi orang lain?