Paulus berusaha meyakinkan jemaat Galatia agar menjalani kehidupan Kristen dengan tiga pendekatan (4:1-20). Dalam bacaan Alkitab hari ini, kita akan merenungkan dua pendekatan pertama:
Pertama, Rasul Paulus menjelaskan proses adopsi (4:1-7); Adopsi berarti "Pengangkatan anak orang lain menjadi anak sendiri." Senada dengan definisi itu, pengertian adopsi secara rohani berarti orang-orang percaya secara legal ditempatkan dalam status sebagai anak-anak Allah. Dengan demikian, orang percaya berhak atas segala sesuatu yang berkaitan dengan status itu. Adopsi merupakan tindakan Allah yang membuat kita menerima secara cuma-cuma seluruh hak istimewa sebagai anak-anak Allah. Rasul Paulus merasa perlu menjelaskan bahwa jemaat Galatia diterima sebagai anak-anak Allah (4:5; Efesus 1:5). Sekarang, melalui kelahiran kembali (Yohanes 3:3), mereka telah diterima sebagai anggota keluarga Allah karena mereka adalah anak-anak Allah yang dapat memanggil Allah, "Ya Abba, ya Bapa" (Galatia 4:6). Sebagai anak, orang percaya dapat menikmati kekayaan ayahnya (4:1-3). Sebagai anak, orang percaya tidak menempati posisi sebagai hamba, melainkan sebagai orang merdeka. Sebagai anak-anak Allah, orang-orang percaya merupakan ahli-ahli waris bagi janji-janji Allah (4:7).
Kedua, Rasul Paulus menangisi kemunduran rohani jemaat Galatia (4:8-11). Ia mengingatkan kembali perubahan posisi jemaat Galatia antara dahulu dan sekarang. Dahulu, mereka tidak mengenal Allah dan menghamba pada ilah-ilah lain yang pada hakikatnya bukan Allah (4:8). Sekarang, sesudah mereka mengenal Allah atau dikenal Allah, mereka berbalik lagi kepada roh-roh dunia dan mulai menghamba lagi kepada ilah-ilah itu (4:9). Mereka telah berubah setia kepada Tuhan! Mereka telah meninggalkan kemerdekaan Kristen untuk terikat kembali kepada dewa-dewa palsu dan melayani mereka. Mereka percaya kepada takhayul dan dengan teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun (4:10), serta percaya bahwa semua itu dapat menentukan nasib dan masa depan mereka. Dengan demikian, mereka menghancurkan semua pekerjaan baik yang telah Tuhan kerjakan di dalam diri mereka melalui pelayanan Rasul Paulus (4:11).
Tuhan akan meratapi keadaan kita jika untuk masa depan kita, kita tidak memercayai Dia, melainkan memercayai ramalan bintang, Cap Ji Shio, garis tangan, dan sebagainya. Apakah Anda sudah bertobat dan meninggalkan semua kepercayaan yang tidak sesuai dengan iman Kristen, termasuk keyakinan terhadap ramalan? Apakah Anda memercayai Tuhan sebagai Pemelihara hidup Anda dan Penentu masa depan Anda?