Pembangunan dalam skala besar seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur memerlukan perencanaan yang matang dan bahan yang berkualitas, serta memerlukan dedikasi selama bertahun-tahun untuk menyelesaikannya. Demikian pula dengan pembangunan Bait Allah. Salomo memulai pembangunan Bait Suci pada tahun keempat pemerintahannya—480 tahun setelah bangsa Israel keluar dari Mesir—dan proses pembangunan memakan waktu tujuh tahun.
Bait Suci itu memiliki makna rohani. Ukuran yang besar dan desain yang indah (6:2-10) menunjukkan betapa pentingnya tempat ini sebagai rumah TUHAN. Emas, kayu aras, ukiran kerub, pohon kurma, dan bunga emas yang dipakai untuk melapisi bagian dalam (6:16-22) menandakan keagungan dan kekudusan Allah. Keindahan dan ketelitian Bait Suci menggambarkan bahwa: (1) TUHAN itu teratur. Dia bekerja dengan rencana dan struktur yang jelas. Bahan yang digunakan, ukuran ruangan, hingga ornamen yang menghiasi setiap sudut direncanakan secara mendetail dan dikerjakan dengan sangat presisi sesuai dengan perintah Allah; (2) TUHAN itu kudus. Keindahan dan kemegahan yang dihadirkan bukanlah demi estetika semata, tetapi mencerminkan kekudusan TUHAN yang sempurna. Hanya hal-hal yang paling murni dan terbaik yang layak untuk tempat Allah bersemayam; (3) TUHAN itu mulia. Ornamen-ornamen seperti kerub, bunga, dan pohon kurma yang menghiasi tembok Bait Suci, ditambah dengan lapisan emas yang menyelimuti seluruh bagian dalam mewakili kemuliaan surgawi dan gambaran tentang surga di bumi. Di tengah proses pembangunan Bait Suci, TUHAN datang dan berkata kepada Salomo: "Aku akan tinggal di antara orang Israel dan tidak akan meninggalkan umat-Ku Israel." (6:13). Kesetiaan TUHAN dalam menyertai umat-Nya sepatutnya direspons oleh umat TUHAN dengan hidup dalam ketaatan kepada-Nya.
Gambaran tentang Allah yang tercermin dalam bangunan Bait Suci telah terwujud dalam diri Yesus Kristus. Bait Suci memberikan gambaran yang samar-samar dan tidak utuh tentang Allah, tetapi Tuhan Yesus merupakan gambaran tentang Allah yang sempurna. Bait Suci yang dibangun dengan tangan manusia dapat dihancurkan. Akan tetapi, Kristus—yang mati untuk menebus dosa manusia—telah dibangkitkan setelah tiga hari berada di dalam kubur (Bandingkan dengan Yohanes 2:19-21). Saat ini, Kristus berkenan untuk hadir di dalam kehidupan setiap orang percaya (Galatia 2:20). Apakah kehadiran Kristus telah terwujud dalam kehidupan Anda? Apakah kehadiran Kristus dalam hidup Anda bisa dirasakan oleh orang-orang yang ada di sekitar diri Anda, termasuk keluarga dan teman-teman Anda?