Alkitab mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang sejati dan sekaligus Manusia yang sejati. Dalam bacaan Alkitab hari ini, kita bisa menyimak bahwa Yesus Kristus adalah Manusia sejati yang bertumbuh menuju kedewasaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan-Nya adalah kecintaan terhadap firman Allah. Sebagai seorang Anak, ternyata Yesus Kristus memiliki minat untuk mempelajari firman Allah lebih daripada orang tua-Nya sendiri. Perhatikan bahwa sementara orang tua-Nya hanya fokus pada kewajiban merayakan Paskah, Yesus Kristus melangkah lebih jauh daripada sekadar mengikuti acara perayaan: Ia menyediakan waktu untuk duduk mendengarkan ajaran para guru agama di Bait Allah, bahkan Dia secara aktif berdiskusi serta mengajukan pertanyaan (2:46). Mendengarkan pengajaran yang didasarkan pada firman Allah seharusnya merupakan kerinduan yang muncul dari dalam hati, bukan kewajiban yang dipaksakan! Kerinduan mempelajari firman Allah—dan tentu saja mencakup menerapkan firman Allah dalam kehidupan sehari-hari—adalah kunci bagi pertumbuhan Yesus Kristus sebagai Anak Manusia yang makin dikasihi oleh Allah dan manusia (2:52)! Apakah Anda memiliki kerinduan untuk mengenal kehendak Allah yang telah dituangkan di dalam firman-Nya?
Perlu diperhatikan bahwa pertumbuhan rohani orang Kristen selalu menuju ke dua arah, yaitu pertumbuhan dalam hubungan dengan Allah dan pertumbuhan dalam hubungan dengan orang lain. Pertumbuhan rohani yang hanya menuju ke satu arah—Allah saja atau orang lain saja—adalah pertumbuhan rohani yang tidak sehat. Perlu diperhatikan pula bahwa aspek yang sangat penting dalam pertumbuhan rohani adalah kasih. Bila kita tidak makin mengasihi Allah atau tidak makin mengasihi sesama, berarti bahwa pertumbuhan rohani kita bermasalah. Orang yang benar-benar mengasihi Allah pasti akan mengasihi sesama. Sebaliknya, orang yang mengasihi sesama tanpa mengasihi Allah adalah orang yang tidak mengenal Allah. Apakah Anda masih terus bertumbuh secara rohani? Apakah kasih Anda terhadap Allah makin meningkat atau cenderung menjadi tawar? Apakah kasih Anda terhadap Allah telah berdampak terhadap hubungan Anda dengan sesama? Kita perlu mengingat bahwa pertumbuhan rohani bukan hanya sekadar masalah pertumbuhan pola pikir, tetapi juga merupakan masalah praktik kehidupan. Pertumbuhan pola pikir harus diwujudkan dalam tindakan nyata, dan tindakan nyata hanya bisa terwujud bila kita merencanakan untuk bertindak! Apakah Anda sudah merencanakan tindakan nyata?