Sebagian orang Kristen merasa bosan saat membaca silsilah dalam Alkitab. Kebosanan ini disebabkan karena pada masa kini, tidak banyak komunitas yang masih mempertahankan kebiasaan menyimpan silsilah keluarga. Dalam komunitas yang menjaga silsilah keluarga, termasuk dalam masyarakat Yahudi, silsilah diperlukan untuk menjaga kemurnian garis keturunan. Melalui silsilah dalam Lukas 3:23-38, dan juga dalam Matius 1:1-16, jelas bahwa Yesus Kristus adalah keturunan Daud serta keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub yang merupakan para pemegang janji bahwa Mesias akan muncul dari keturunan mereka. Jadi, silsilah Yesus Kristus merupakan bukti bahwa Allah setia terhadap janji-Nya.
Bila kita menyimak dengan teliti, akan jelas terlihat bahwa silsilah dalam Injil Lukas berbeda dengan silsilah dalam Injil Matius. Perbedaan ini disebabkan karena Matius menulis dari garis keturunan Yusuf, sedangkan Lukas menulis dari garis keturunan Maria. Walaupun Yusuf bukanlah ayah biologis Yesus Kristus, keberadaan Yusuf sebagai keturunan Daud serta Abraham, Ishak, dan Yakub penting untuk memenuhi formalitas bahwa Yesus Kristus adalah pemenuhan janji tentang Sang Mesias. Keberadaan Maria sebagai keturunan Daud serta keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub juga membuktikan bahwa secara biologis, Yesus Kristus adalah Sang Mesias yang menggenapi janji Allah tentang Sang Mesias pada zaman Perjanjian Lama. Penggenapan janji Allah tentang Sang Mesias ini merupakan jaminan bahwa seluruh janji Allah yang lain pun pasti akan digenapi.
Saat ini, kita hidup dalam zaman yang terus berubah. Sebelum masa pandemi Covid-19, sulit dibayangkan bahwa ekonomi di seluruh dunia akan diguncang oleh terjadinya pandemi yang diikuti oleh berkembangnya ekonomi digital. Perkembangan ekonomi telah membuat amat banyak perusahaan menjadi bangkrut dan mengakibatkan terjadinya PHK massal. Walaupun teknologi terus semakin maju, kemiskinan terus bertambah. Terjadinya kasus bunuh diri makin sering terdengar. Kita memerlukan pegangan dalam menjalani hidup, dan pegangan yang paling kokoh adalah janji Tuhan. Apakah Anda berpegang teguh pada janji Tuhan?
Pada masa lampau, orang-orang Kristen yang saleh membiasakan diri menghafal janji-janji Allah dalam Alkitab agar mereka bisa terus berpegang pada janji Tuhan saat mengalami guncangan dalam segala bidang. Apakah Anda telah membiasakan diri untuk menghafalkan janji Tuhan dan berpegang pada janji Tuhan itu saat menghadapi berbagai guncangan dalam kehidupan Anda?