Kekeringan atau kemarau yang dahsyat adalah salah satu kutuk pelanggaran perjanjian (Ulangan 28:22). Tidak mengherankan bila kekeringan melanda Kerajaan Yehuda. Umat Yehuda—yang tidak mau bertobat bahkan setelah mengalami bencana kekeringan—tidak akan mendapatkan lagi belas kasihan Allah (Yeremia 14:1; 15:1). Di tengah keadaan yang sangat buruk, Nabi Yeremia sempat menaikkan doa bagi bangsanya (14:7-9). Sayangnya, doa ini bukan doa yang lahir dari pertobatan sejati umat Yehuda. Allah melarang Yeremia untuk berdoa bagi bangsa Yehuda karena Ia telah menetapkan hati untuk menghukum mereka. Sekalipun mereka berpuasa dan mempersembahkan kurban, Ia tidak akan mendengarkan mereka (14:11-12). Benarkah Allah sudah meninggalkan umat-Nya sama sekali? Benarkah Allah tidak akan berbelas kasihan kepada mereka lagi? Sebenarnya, Allah selalu mengasihi umat-Nya, tetapi umat-Nya-lah yang tidak mau bertobat dengan sungguh-sungguh dan kembali kepada-Nya.
Apa yang membuat umat Allah tidak mau sungguh-sungguh bertobat? Mereka tidak mau bertobat karena mereka mendengarkan perkataan nabi-nabi palsu yang tidak diutus Allah dan tidak mau mendengarkan firman Allah (14:13-16). Nabi-nabi ini menyesatkan umat Allah dengan mengatakan bahwa damai sejahtera akan tetap ada bagi mereka. Nabi-nabi palsu mengajarkan bahwa umat Allah tidak akan melihat pedang dan kelaparan tidak akan menimpa mereka. Mereka menyampaikan penglihatan palsu, ramalan kosong dan tipu daya muslihat. Pada akhirnya, Allah akan menghukum nabi-nabi palsu yang menyesatkan umat-Nya. Bacaan Alkitab hari ini menjelaskan bahwa ajaran yang benar akan menghasilkan iman dan perbuatan yang benar. Rasul Paulus berkata, "Seluruh Kitab Suci diilhamkan Allah dan bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik." (2 Timotius 3:16-17). Tanpa ajaran yang benar, pertobatan tidak akan terjadi karena Roh Kudus bekerja melalui firman Allah.
Paul Washer berkata, "Janganlah cari gereja yang paling dekat dengan rumahmu, tetapi carilah gereja yang paling dekat dengan Alkitab" Kita harus berhati-hati terhadap beragamnya ajaran—termasuk ajaran sesat—yang dengan mudah kita temukan di media sosial saat ini. Sadarkah Anda bahwa di media sosial, semua orang dapat menyampaikan firman Tuhan, termasuk para penyebar ajaran sesat? Ajaran yang menyimpang dari Kitab Suci tidak akan membawa kita kepada pertobatan sejati, tetapi menipu kita agar kita tidak bertobat!