Sabar dalam Penderitaan
Rabu, 22 Oktober 2025
Bacaan Alkitab hari ini:
Ratapan 4
Orang yang menderita mengalami gejolak emosi yang naik-turun: kadang-kadang tenang, tetapi umumnya menjadi depresi. Ungkapan emosi dalam kitab ini bergantian antara kesedihan dan harapan yang menyala kepada TUHAN. Di pasal 4 ini, sang nabi meratapi kesengsaraan Yerusalem yang sedang mengalami kelaparan parah. Banyak orang mati kelaparan. Mayat bergelimpangan di jalan-jalan. Kematian akibat kelaparan lebih mengerikan daripada karena pedang. Hukuman atas dosa Yehuda lebih hebat daripada hukuman atas dosa Sodom. Sodom dijungkirbalikkan dalam semalam dan penduduknya mati tanpa menderita terlalu lama, tetapi umat Yehuda mengalami kelaparan hebat selama berhari-hari sampai kematian datang menjemput. Sulit dibayangkan bahwa umat TUHAN bisa dihukum sedahsyat itu! Akan tetapi, berhati-hatilah dalam menilai hukuman TUHAN: Pertama, ingatlah bahwa dosa umat Israel sudah berlangsung hampir seribu tahun sejak mereka mendiami tanah Kanaan. Jauh sebelum itu, Musa sudah mengingatkan akan kutuk yang akan menimpa mereka bila mereka tidak menaati TUHAN. Kelaparan yang mereka alami persis seperti apa yang telah disampaikan oleh Musa (Ulangan 28:53-57). Banyak nabi diutus TUHAN untuk mengingatkan agar mereka bertobat, tetapi tidak sedikit di antara mereka yang dibunuh. Umat Israel dan Yehuda lebih suka mendengar nasihat para nabi palsu yang cocok dengan keinginan mereka. Kitab Ratapan harus dibaca bersama dengan kitab Raja-raja dan kitab para nabi untuk memahami konteksnya. Kedua, meskipun beberapa bagian kitab Ratapan menyatakan bahwa tangan TUHAN sendiri yang menghancurkan Yehuda, pernyataan ini lebih tepat bila ditafsirkan sebagai "Allah membiarkan" atau Allah mengizinkan Yehuda menderita. Bukan TUHAN yang memerintahkan Nebukadnezar menyerang Yerusalem, tetapi nafsu ekspansilah yang menggerakkan Nebukadnezar menyerang Yerusalem (Yesaya 20:13-18). Ketiga, Allah itu adil. Allah mengizinkan Babel menghancurkan Yehuda, tetapi kejahatan Babel membuat Allah menghukum Babel melalui serangan bangsa Media (Yeremia 25:12-14; 51:24, 34-44).
Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan kita untuk tetap sabar saat mengalami penderitaan serta memasrahkan persoalan kita kepada keadilan Tuhan. Tuhan memahami keadaan kita dan mendengar doa kita. Dia tidak akan meninggalkan kita! Kita harus berusaha mengatasi masalah yang kita hadapi dengan mengandalkan kekuatan Tuhan dan berserah pada kehendak Tuhan. Jangan membalas kejahatan orang lain karena pembalasan adalah hak Tuhan (Ulangan 32:35). Saat Anda merasa disakiti, apakah Anda bersedia untuk tidak membalas dan menyerahkan persoalan Anda kepada Allah? (Efesus 4:26).