Tuhan Mempersiapkan Orang-Nya (Pra-Reformasi)
Sabtu, 25 Oktober 2025
Bacaan Alkitab hari ini:
Kisah Para Rasul 4:13
Tuhan selalu menyiapkan orang untuk menggenapi agenda-Nya di dunia. Agenda Tuhan itu selalu berhubungan dengan rencana keselamatan kekal yang tidak akan dan tidak mungkin berubah. Daud didaulat menjadi raja teragung yang pernah dimiliki bangsa Israel. Tuhan memakai waktu tiga belas tahun untuk menyiapkan Daud. Perhatikan bahwa persiapan utama bukan persiapan teknis, tetapi penggemblengan kualitas hati melalui serangkaian peristiwa yang memaksa Daud untuk selalu mengandalkan Tuhan (Kehidupan Daud dikisahkan dalam 1 Samuel 16-2 Samuel 4 dan tercermin dalam mazmur-mazmurnya). Yusuf adalah bocah tengil (menyebalkan) di usia tujuh belas tahun (Kejadian 37:1-11). Tuhan membuat kurikulum khusus baginya selama tiga belas tahun untuk membuang kebodohannya dan memulihkan luka hatinya agar siap menjadi orang nomor dua di kerajaan paling berpengaruh pada zamannya (Kejadian 39-50). Puncaknya, Tuhan yang panjang sabar memakai waktu empat puluh tahun untuk menghancurkan kesombongan Musa agar siap memimpin umat pilihan Allah pada empat puluh tahun terakhir sisa hidupnya (Keluaran 2-4).
Petrus dan Yohanes adalah nelayan sederhana dan tidak terpelajar yang menyambung reformasi Yesus Kristus dalam tatanan kehidupan spiritual bangsa Yahudi yang sudah diserongkan para pemuka agama dan para pemimpin bangsa Yahudi waktu itu. Keberanian Petrus dan Yohanes bukan berasal dari diri mereka sendiri, melainkan hasil dari tiga tahun mengikut Kristus. Hidup bersama dan mengikut Kristus membuat mereka bisa setiap saat melihat cara Kristus melayani (mengajar, menyembuhkan orang sakit, memulihkan luka masa lalu, bergantung kepada Bapa-Nya, berdoa, dan sebagainya). Mereka juga pernah magang saat diutus untuk melayani (Lukas 9:1). Semua ini adalah persiapan para murid untuk meneruskan pekerjaan Sang Guru Agung dalam mereformasi dunia. Jadi, untuk Reformasi di tahun 1517, Tuhan pasti telah menyiapkan Martin Luther. Biografi Martin Luther memaparkan karya Tuhan sepanjang perjalanan hidup Martin Luther.
Adalah penting bagi kita untuk memberi diri dipersiapkan oleh dan untuk Tuhan. Di tengah dunia yang berjalan dengan ritme sangat cepat dan berpihak pada ke-instan-an, kita diajak untuk memikirkan fakta bahwa Tuhan tidak pernah tergesa-gesa dalam menyiapkan orang-orang-Nya untuk melakukan agenda-Nya. Berkaca dari kebenaran ini, mungkinkah kita sudah terlalu terburu-buru mengizinkan seseorang melayani di gereja sebelum ada persiapan yang cukup yang diberikan kepada orang tersebut? Mungkinkah tidak ada reformasi lanjutan karena kita tidak pernah menyiapkan diri?