1 Tesalonika 2:1-12

Menjadi Orang Tua Secara Rohani

2 November 2025
GI Purnama

Sikap Rasul Paulus dalam membina jemaat seperti sikap orang tua dalam membesarkan anak. Terhadap jemaat Tesalonika, ia memberikan berbagai nasihat seperti yang dilakukan oleh seorang ayah terhadap anaknya, serta mengungkapkan kasih sayang seperti yang dilakukan oleh seorang ibu terhadap anaknya. Bagi Rasul Paulus, kesuksesan dalam melayani tidak diukur dari gedung yang berhasil dibangun atau program kegiatan yang berhasil dilaksanakan, melainkan dari adanya orang-orang yang berbalik kepada Allah. Melayani adalah respons terhadap panggilan Allah dan seharusnya menjadi gaya hidup yang dilandasi keinginan untuk menyenangkan Allah. Rasul Paulus bukan hanya sekadar menyisihkan waktu untuk memberitakan Injil, tetapi memberikan seluruh hidupnya untuk melaksanakan seluruh pelayanan yang dipercayakan Tuhan kepadanya (2:8). Penganiayaan dan penghinaan yang ia alami tidak membuat ia jera dan berhenti melayani. Bagi Rasul Paulus, melayani adalah ungkapan ketaatan terhadap kehendak Allah. Penganiayaan—bahkan pemenjaraan—yang diprakarsai oleh orang-orang non-Yahudi di kota Filipi yang merasa dirugikan serta penolakan disertai hasutan yang dilakukan orang-orang Yahudi di kota Tesalonika tidak membuat Rasul Paulus kehilangan semangat melayani.

Di sepanjang masa, selalu diperlukan adanya pemimpin rohani yang bukan hanya ingin mengatur atau memerintah, tetapi yang bersedia terjun langsung untuk menolong dan mengarahkan orang yang ia pimpin atau ia layani, serta yang bersikap seperti orang tua secara rohani. Orang tua yang menyayangi anak-anaknya pasti akan peduli terhadap keadaan anak-anaknya, serta selalu berusaha membimbing dan menolong, bahkan rela berkorban untuk kepentingan anak-anaknya. Hal ini berlaku pula untuk orang tua secara rohani. Sebagai orang tua secara rohani, Rasul Paulus setia memberitakan Injil dan hambatan tidak membuat ia menghentikan perjalanan misi. Ia mempertahankan kehidupan yang saleh, sikap yang adil, dan perilaku yang tak bercacat, agar ia bisa menjadi teladan bagi jemaat yang ia layani. Ketulusan hati dalam melayani—yang bukan sekadar tebar pesona—jelas bisa dirasakan oleh orang-orang yang ia layani.

Bagaimana situasi pelayanan yang berlangsung di gereja Anda? Apakah para pemimpin gereja—termasuk para guru sekolah minggu—sudah berperan sebagai para orang tua rohani bagi orang-orang yang berada dalam jangkauan pelayanan mereka? Apakah Anda telah merespons panggilan Allah terhadap diri Anda dengan ikut terlibat dalam pelayanan? Apakah Anda telah berperan sebagai orang tua rohani dalam pelayanan yang dipercayakan kepada diri Anda?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design