Sejak gereja berdiri pada hari Pentakosta, jemaat sudah biasa saling melayani dalam mencukupi kebutuhan hidup (Kisah Para Rasul 2:45, 6:1). Pada masa itu, yang paling perlu mendapat perhatian adalah para janda yang sulit memenuhi kebutuhan hidup mereka. Budaya Timur Tengah menempatkan wanita di bawah laki-laki. Wanita sangat bergantung pada laki-laki—pada ayah untuk wanita yang tidak/belum menikah dan pada suami untuk wanita yang telah menikah. Para janda yang sudah tua umumnya tidak memiliki ayah yang dapat menopang hidup mereka, sehingga mereka bergantung pada anak laki-laki mereka. Oleh karena itu, gereja memprioritaskan para janda berusia tua untuk ditopang, terutama mereka yang tidak mempunyai sanak saudara yang dapat menopang hidup mereka. Para janda berusia lanjut yang memiliki keluarga yang dapat menopang hidup mereka serta para janda berusia muda yang masih bisa menikah lagi umumnya tidak perlu dibantu. Rasul Paulus menganjurkan agar para janda yang masih muda menikah lagi dan membina keluarga yang baik dan saleh.
Dalam bacaan Alkitab hari ini, Rasul Paulus memberi arahan kepada Timotius tentang cara melayani para janda. Yang menjadi prioritas untuk ditolong adalah mereka yang saleh dan berperilaku sebagai murid Kristus sejati, sedangkan mereka yang kelakuannya tidak patut—suka berkeliling untuk bergunjing dan menyebar gosip—tidak perlu dibantu. Arahan Rasul Paulus mengenai para janda di jemaat Efesus perlu menjadi bahan perenungan para janda pada masa kini. Sikap para janda yang baik dan saleh perlu ditiru, sedangkan para janda yang sikapnya tidak baik harus melakukan introspeksi. Bila Anda seorang janda, apakah hidup Anda telah diwarnai oleh sikap baik atau Anda justru terbiasa bersikap buruk? Bagaimana kondisi gereja Anda: Apakah orang-orang yang memerlukan bantuan—khususnya para janda yang tidak memiliki keluarga yang dapat menopang mereka—telah mendapat bantuan secara rutin?
Gereja adalah rumah tangga Allah (3:15). Semua anggota gereja adalah saudara di dalam Kristus. Para janda perlu mendapat perhatian khusus karena pada masa itu, mereka adalah kelompok paling lemah yang perlu dibantu. Pada masa kini, yang paling perlu perhatian dan bantuan adalah orang miskin, orang cacat, orang sakit, orang tertindas, janda, yatim piatu, dan lansia. Memperhatikan dan membantu mereka bukan hanya tugas orang kaya, tetapi tanggung jawab semua orang. Kita dapat menolong sesama sesuai dengan kapasitas kita masing-masing. Apakah Anda dan gereja Anda telah membentuk kelompok diakonia yang siap membantu mereka yang perlu bantuan?