1 Timotius 5:17-25

Jagalah Kemurnian Dirimu

18 November 2025
GI Michael Tanos

Bacaan Alkitab hari ini terutama membahas para pemimpin gereja, bagaimana Timotius harus bertindak kepada mereka yang bekerja dan melayani dengan baik dan apa yang harus dilakukan kepada mereka yang berbuat salah. Sekali pun setiap orang dalam gereja harus saling melayani, bukan berarti mereka tidak perlu mendapat "upah" untuk pelayanan mereka. Kata "upah" (5:18) tidak selalu berarti gaji, karena tidak semua pekerja—yang melayani jemaat—bekerja penuh waktu. Ingatlah bahwa mereka yang melayani penuh waktu dan tidak memiliki penghasilan lain memerlukan upah untuk menopang kebutuhan hidupnya. Untuk pekerja yang bekerja untuk mencukupi kebutuhannya sendiri—seperti Rasul Paulus—"upah" bisa berwujud pemberian rasa hormat.

Mereka yang kepemimpinannya baik—terutama para pengajar—perlu mendapat penghormatan ganda (5:17). Walaupun usia si pengajar masih muda, ia tetap perlu dihormati karena pengajarannya. Pada masa gereja mula-mula, para pemimpin gereja diteguhkan pelayanannya melalui penumpangan tangan (5:22) demi nama Tuhan Yesus, sehingga mereka memegang otoritas Allah untuk mengajar. Oleh karena itu, mereka harus dihormati sepenuhnya. Anggota jemaat yang tidak menghormati otoritas yang diberikan Tuhan tentu tidak akan mau menerima didikan sang pengajar. Perhatikan bahwa orang tua Yahudi wajib mendidik anak-anak mereka dengan firman Tuhan (Ulangan 6:7). Sebaliknya, menurut hukum kelima, anak harus menghormati dan menaati orang tua. Hukum ini berlaku dalam segala kondisi, khususnya dalam konteks keluarga umat Allah. Orang tua yang tidak mengenal Allah pun tetap harus dihormati selama mereka tidak menghalangi anak-anaknya datang kepada Allah (bandingkan dengan Lukas 14:26).

Pengajaran yang benar menentukan apakah seorang pemimpin gereja patut dihormati atau tidak. Bacaan Alkitab hari ini mengindikasikan bahwa tidak semua pengajar itu benar, bahkan bisa ada pengajar sesat dalam gereja. Kondisi ini selalu ada dalam gereja sampai saat ini. Beberapa gereja membius jemaat dengan khotbah yang mengesankan, tetapi tidak mendidik, bahkan menyimpang dari kebenaran firman Tuhan. Lalu, bagaimana cara menilai suatu pengajaran itu benar atau salah? Dengan menjaga kemurnian hati agar tetap beriman kepada Tuhan, sungguh-sungguh mengenal Dia, dan senantiasa rindu belajar dan diperlengkapi oleh firman-Nya. Ketekunan belajar dan membangun kepekaan terhadap bimbingan Roh Kudus akan membuat kita bertumbuh dalam kesalehan dan dapat membedakan pengajaran yang benar dan yang salah. Apakah Anda selalu berusaha menjaga kemurnian hati dengan berusaha mengenal Allah dan mengikuti bimbingan Roh Kudus?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design