Bacaan Alkitab hari ini merangkum nasihat Rasul Paulus kepada Timotius. Nasihat ini relevan bagi orang percaya yang merupakan kepunyaan Allah. Kita adalah hamba Tuhan dalam semua bidang pelayanan yang Allah percayakan. Mengapa Rasul Paulus mendesak kita untuk mengejar keadilan, kesalehan, kesetiaan, kasih, kesabaran, dan kelembutan (6:11, bandingkan dengan Galatia 5:22-23)? Keselamatan bukan anugerah yang mati atau pasif dalam diri kita. Keselamatan yang terwujud saat kita dilahirkan kembali menghasilkan perubahan hidup—perubahan hati dan pikiran—secara radikal serta memindahkan kita dari kegelapan kepada terang. Kelahiran kembali membawa orang percaya kepada kehidupan baru dalam sikap dan perilaku.
Sekalipun orang percaya sudah dilahirkan kembali, sifat kedagingan atau tabiat manusia lama yang berdosa belum sepenuhnya hilang, sehingga terjadi peperangan rohani sepanjang hidup kita. Peperangan rohani merupakan proses pengudusan yang membuat kita bertumbuh dalam kesalehan dan menjadi makin kudus dan makin serupa dengan Kristus. Kita harus berjuang menaklukkan tabiat manusia lama agar bisa menghadirkan manusia baru dalam hidup kita. Dalam pertentangan itu, Roh Kudus menolong dan menjaga agar kita tidak jatuh, tetapi Dia tidak akan mengambil alih tanggung jawab kita untuk berjuang. Keselamatan adalah anugerah Allah tanpa andil kita, tetapi proses pengudusan adalah tanggung jawab yang harus kita kerjakan sendiri dengan pertolongan Roh Kudus (bandingkan dengan Filipi 2:12).
Dalam bacaan Alkitab kemarin, Rasul Paulus menuliskan bahwa harta itu tidak berguna setelah seseorang meninggal dunia (6:7). Oleh karena itu, kita tidak seharusnya mengejar harta di dunia, melainkan kita harus mengumpulkan harta di surga (bandingkan dengan Matius 6:19-20). Dunia ini fana, demikian pula isi dunia ini bersifat sementara. Kita hanya memerlukan uang secukupnya untuk memenuhi kebutuhan kita yang bersifat sementara di dunia ini. Akhirnya, semua harta kita akan kita tinggalkan untuk orang lain (bandingkan dengan Pengkhotbah 6:2). Dalam 1 Timotius 6:9-10 Rasul Paulus berbicara tentang cinta uang, menjadikan uang sebagai prioritas hidup. Rasul Paulus mengingatkan bahwa orang yang mempunyai banyak uang, yang sudah tidak perlu bekerja keras untuk mendapat uang—harus ingat bahwa harta berasal dari Tuhan. Tuhan memberikan kekayaan dan izin untuk menikmati, tetapi berkat berupa kekayaan itu juga harus digunakan untuk menjadi berkat bagi orang lain. Bila Anda memiliki banyak harta, apakah Anda suka memberi dan membagi, sehingga Anda juga kaya dalam hal perbuatan baik (6:18, bandingkan dengan Lukas 12:16-21)?