2 Timotius 4:1-8

Dengarkanlah Firman yang Benar

25 November 2025
GI Michael Tanos

Rasul Paulus mendesak Timotius untuk selalu siap memberitakan firman Tuhan. Khotbah seharusnya merupakan pemberitaan firman yang didasarkan pada ajaran Alkitab, bukan pembahasan "tentang" hal-hal yang sekadar dikaitkan dengan Alkitab. Sayangnya, khotbah yang disukai banyak orang adalah khotbah yang menyajikan lebih banyak cerita atau humor. Bahkan, ada pengkhotbah populer yang sama sekali tidak membahas firman Tuhan, dan hanya menceritakan pengalaman atau kesaksian. Walaupun kesaksian hidup itu sangat menarik, seorang hamba Tuhan harus mengajarkan firman Tuhan, termasuk menyampaikan teguran keras dan nasihat yang tidak menyenangkan pendengar. Sayang sekali bahwa sesudah khotbah disampaikan, yang masih diingat biasanya adalah ilustrasi yang mendukung berita inti dan kalimat yang "mengejutkan", sedangkan inti berita firman Tuhan dilupakan.

Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan agar kita jangan hanya ingin memuaskan telinga, melainkan kita harus mencari ajaran yang sehat (4:2-5). Kisah kehidupan, humor dan janji manis adalah hal-hal yang enak didengar, apalagi bila disampaikan oleh orang yang elok dipandang dan pandai bicara. Sebaliknya, pengajaran yang sarat doktrin sering kali terasa membosankan. Akan tetapi, bacaan Alkitab yang kita renungkan kemarin sudah mengingatkan kita bahwa dunia akan semakin jahat, dan kita harus sungguh-sungguh membentengi diri dari pengaruh dunia ini dengan kebenaran firman Tuhan di dalam Alkitab. Mendengar khotbah adalah salah satu sarana kita mempelajari firman Tuhan, karena itu bijaklah membedakan makanan rohani yang sehat meski pun tidak sedap, dan makanan yang sedap tetapi tidak sehat. Tanpa makanan rohani yang sehat, seseorang tidak akan bertambah dewasa di dalam kerohanian dan akan sulit menjadi pengikut Kristus yang sejati.

Rasul Paulus—yang menyerahkan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan—adalah model bagi pengikut Kristus yang sejati. Demi memberitakan Injil dan merintis jemaat di berbagai tempat, ia rela menderita aniaya dan dihukum penjara. Saat menulis surat 2 Timotius, ia sedang menghadapi hukuman mati. Pengabdiannya yang luar biasa membuat ia dapat dengan bangga memandang dirinya sebagai "kurban curahan", yaitu anggur yang dipersembahkan kepada Tuhan dalam sistim kurban Perjanjian Lama. Seperti atlet olimpiade yang terhormat, dia telah menyelesaikan pertandingan dengan baik sampai mencapai garis akhir. Ia yakin bahwa dirinya akan mendapat mahkota kebenaran dari Tuhan, yang diberikan bukan hanya kepadanya, melainkan juga kepada setiap orang yang setia memelihara iman dan melayani Tuhan. Apakah Anda berani menyebut diri Anda sebagai pengikut Kristus yang sejati?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design