Masa Sengsara
Rabu, 1 April 2015
Bacaan Alkitab hari ini: Yohanes 19:16b-27
Dengan mencuci tangan di hadapan orang banyak (Matius 27:24), Pilatus menyerahkan Tuhan Yesus untuk diperlakukan seperti teriakan mereka, “salibkan Dia!”, dan mereka menerima Yesus Kristus untuk disalibkan. Akhirnya, patibulum (balok horisontal pada salib) yang berat dan kasar itu ditumpangkan ke punggung-Nya yang bersimbah darah dan bercampur tetesan keringat yang pasti menambah parah derita Yesus Kristus hari itu. Yesus Kristus harus memikulnya sampai ke Golgota yang terletak agak di luar kota. Ia harus melewati jalan yang tidak rata, lorong sempit yang saat itu dipadati oleh orang yang bukan hanya datang ke Yerusalem untuk beribadah, tetapi juga orang yang ingin menyaksikan secara langsung apa yang dialami Tuhan Yesus. Bahkan, Tuhan Yesus harus terjerembab, jatuh tertimpa patibulum-Nya, dan wajah-Nya pun langsung menghantam batu. Penyaliban merupakan penyiksaan terburuk yang paling ekstrem yang diberikan kepada seorang budak, demikian perkataan Cicero mengenai salib, dan itulah yang dialami oleh Yesus Kristus. Disalibkan adalah keadaan di antara bumi dan langit, seakan-akan bumi tidak sudi menerima tubuh orang yang tergantung di kayu salib. Di Golgota, Yesus Kristus dipaku tangan dan kakinya pada kayu salib, bermahkota duri, dan pada kayu salib itu terpasang tulisan, “Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi”. Salib adalah hukuman yang begitu mengerikan yang Dia terima hanya karena Dia mengasihi manusia.
Yesus mengasihi kita, bukan karena kepintaran dan kepandaian kita, rupa kita, harta kekayaan yang kita miliki, atau karena ada sesuatu dari kita yang membuat kita dikasihi Allah. Bahkan, jika di dunia ini hanya kita sendiri yang berbuat dosa, Yesus tetap turun ke dalam dunia dan menjalani hukuman salib karena kasih-Nya yang begitu besar. Terimalah kasih-Nya dan percayalah kepada-Nya, Allah dan satu-satunya Juruselamat manusia! [MS]
Yohanes 3:16
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”