Senin, 17 Maret 2014
Bacaan Alkitab hari ini: 1 Raja-raja 15:1-32
Pada umumnya, teladan orang tua sangat berpengaruh terhadap anak-anak mereka. Dalam bacaan Alkitab hari ini, terdapat dua orang anak yang hidup dalam dosa karena meniru ayah mereka, yaitu Raja Abiam (yang meniru Raja Rehabeam, 15:3) dan Raja Nadab (yang meniru Raja Yerobeam, 15:26). Akan tetapi, ada pula anak raja—yaitu Raja Asa—yang tidak hidup mengikuti dosa ayahnya (yaitu Raja Abiam) melainkan mengikuti teladan kakek buyutnya (yaitu Raja Daud, 15:11). Selain dipengaruhi oleh ayahnya, setiap orang umumnya juga dipengaruhi oleh ibunya. Dalam Alkitab, bila nama seorang Ibu disebutkan (misalnya “Maakha” dalam 15:2), berarti bahwa ibu tersebut berpengaruh besar, bahkan mungkin lebih berpengaruh daripada suaminya.
Saat membaca kisah para raja di dalam kitab 1 Raja-raja, kita harus mengingat beberapa hal, yaitu: Pertama, teladan orang tua amat berpengaruh terhadap kelakuan anak-anak mereka. Iman orang tua bisa ditiru oleh anak-anak mereka, tetapi kejahatan orang tua juga bisa menurun pada diri anak-anak mereka. Dalam riwayat raja-raja Kerajaan Israel Utara, kejahatan Raja pertama—yaitu Raja Yerobeam—ditiru oleh keturunannya, bahkan juga oleh para pengganti raja yang memperoleh kekuasaan melalui kudeta. Kedua, anugerah Allah selalu tersedia. Ada orang tua yang jahat, tetapi anak mereka tidak meniru kejahatan orang tua mereka. Dalam riwayat Kerajaan Yehuda (Israel Selatan), ada raja-raja yang jahat, tetapi keturunannya justru meniru iman bapa leluhurnya, yaitu Raja Daud. Sekalipun anugerah Allah selalu tersedia, ingatlah bahwa anugerah Allah seharusnya membuat kita lebih bertanggung jawab, bukan membuat kita mengabaikan tanggung jawab kita.[P]
1 Raja-raja 15:2b-3
“Nama ibunya ialah Maakha, anak Abisalom.
Abiam hidup dalam segala dosa yang telah dilakukan ayahnya
sebelumnya, dan ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada
TUHAN, Allahnya, seperti Daud, moyangnya.