Bangsa Israel tidak mau bertobat saat mendengar teguran Tuhan yang disampaikan melalui Nabi Amos. Amazia adalah imam (palsu) di Betel. Imam yang benar seharusnya bertugas di Bait Allah di Yerusalem, bukan di Betel (tempat patung anak lembu emas yang disembah oleh bangsa Israel). Saat mendengar pesan TUHAN yang disampaikan melalui Nabi Amos, Amazia memelesetkan pesan tersebut, dan membuat laporan seolah-olah Nabi Amos hendak melakukan pemberontakan. Kemudian dia berusaha mengusir Nabi Amos dari wilayah Kerajaan Israel Utara. Sikap menolak kebenaran itu membuat hukuman terhadap bangsa Israel tidak dapat ditangguhkan lagi.
Dosa harus segera diatasi. Bila kita melakukan dosa dan kemudian membiarkan dosa itu berkembang, kita akan cenderung untuk terus berbuat dosa. Sikap Amazia yang menolak--bahkan melawan--kebenaran itu merupakan sikap fatal yang mengundang hukuman Tuhan. Seharusnya kita bersikap rendah hati saat mendengar teguran Tuhan. Teguran Tuhan itu selalu dimaksudkan untuk kebaikan kita. Bila kita bertobat--bahkan berkabung--saat mendengar teguran Tuhan, mungkin Tuhan masih mau mengampuni dan memulihkan kondisi kita. Akan tetapi, bila kita terus-menerus menolak teguran Tuhan, hukuman pasti menanti kita.
Apakah Anda sedang jatuh di dalam dosa? Bila Anda berbuat dosa, segeralah bertobat! Jangan menunggu sampai hukuman Tuhan datang! Bila kita mengakui segala dosa kita, anugerah pengampunan di dalam Kristus telah tersedia bagi kita. Bila kita mengeraskan hati dan terus-menerus menolak kebenaran, datangnya hukuman Tuhan merupakan kepastian! [P]
"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." 1 Yohanes 1:9