Rabu, 14 Mei 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Ayub 21
Teologi Sukses adalah paham yang mengajarkan bahwa umat yang percaya kepada Tuhan Yesus akan mengalami kelimpahan hidup, baik secara ekonomi maupun kesehatan. Mereka bukan saja menerima berkat rohani, tetapi juga berkat jasmani. Teologi sukses nampaknya benar sebagian, tetapi keliru di bagian lain. Memang benar bahwa Tuhan berjanji untuk memelihara umat-Nya, namun pemeliharaan-Nya tidak meniadakan salib yang harus dipikul orang beriman. Pemeliharaan-Nya tidak identik dengan semakin ditambahkannya berkat jasmani. Dia hadir saat kita sehat maupun sakit, saat kita kaya maupun miskin.
Zofar adalah penganut teologi sukses. Dia berpendapat bahwa orang benar selalu sukses dan orang fasik selalu malang. Kesuksesan dan kesehatan merupakan tanda pemeliharaan Allah, sedangkan kemiskinan, penyakit dan penderitaan adalah tanda absennya Allah dalam kehidupan (pasal 20). Ayub membantah dengan mengatakan bahwa kenyataan hidup tidak selalu begitu. Ada orang fasik yang tetap hidup sehat dan berumur panjang (21:7), bahkan sampai dapat melihat cucu-cucu mereka (21:8, 11). Rumah mereka aman jauh dari hukuman Allah. Ternak mereka terus bertambah banyak (21:9-10). Sekalipun mereka mengabaikan Allah dalam hidup ini, hidup mereka kaya dan sukses (21:12-15. Ayub mempertanyakan apakah orang fasik seperti itu diperkenan Allah? Tentunya tidak! (21:16-26). Ayub memohon kepada Zofar agar tidak menggolongkan dirinya sebagai orang fasik hanya karena melihat apa yang dia alami (21:22-34).
Pengajaran teologi sukses memang enak didengar telinga karena setiap orang pasti mendambakan kekayaan dan kesehatan. Akan tetapi, teologi sukses merupakan penyimpangan dari doktrin yang sehat. Waspadalah agar kita tidak menjadi seperti Zofar. [Souw]
Lukas 9:23
“Setiap orang yang mau mengikut Aku, Ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.”