Bacaan Alkitab hari ini : Keluaran 34
TUHAN itu luar biasa sabar. Sesungguhnya, pengkhianatan bangsa Israel yang ditunjukkan melalui pembuatan dan penyembahan anak lembu emas amat menyakitkan hati TUHAN. Sekalipun demikian, kesabaran Allah dan kemurahan hati-Nya membuat Ia mau mengampuni bangsa Israel, bahkan Ia berjanji untuk melakukan berbagai perbuatan yang sungguh-sungguh dahsyat (34:10). Allah mengetahui betapa lemahnya umat Israel. Oleh karena itu, Ia memperingatkan bangsa Israel agar mereka tidak mengadakan perjanjian dengan penduduk Tanah Kanaan serta tidak menjalin hubungan keluarga melalui ikatan pernikahan dengan mereka. Allah kuatir bahwa bila terjalin ikatan pernikahan antara bangsa Israel dengan bangsa kafir, umat Allah akan ikut terseret dalam penyembahan kepada ilah asing (34:12-16).
Sewajarnya, bangsa Israel yang baru saja menerima hukuman Tuhan yang amat keras karena mereka tergoda untuk membuat patung anak lembu emas itu sadar bahwa peringatan Allah itu penting dan harus selalu diingat! Akan tetapi, ternyata bahwa bangsa Israel itu benar-benar keras kepala. Setelah mereka memasuki Tanah Perjanjian, akan terlihat bahwa bangsa Israel sering mengabaikan peringatan Allah ini. Berbagai peristiwa menyedihkan terjadi karena bangsa Israel berkali-kali lalai dan mengikatkan diri dalam hubungan perjanjian serta pernikahan dengan suku-suku asing. Itulah sebabnya, sebagian besar sejarah Israel merupakan sejarah yang kelam!
Pada masa kini, Allah tetap memberi peringatan yang sama, yaitu bahwa anak-anak Allah harus berhati-hati dalam menjalin relasi dengan sesama yang belum percaya, "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33). Sungguh menyedihkan bahwa di kalangan Kristen pun, kita bisa menemukan terjadinya penipuan, korupsi, perselingkuhan, perceraian, dan berbagai dosa lain yang jelas menyakiti hati Tuhan. Mengikuti peringatan TUHAN untuk menjaga diri dalam pergaulan merupakan cara paling aman untuk mempertahankan iman. Rasul Paulus mengingatkan, "Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?" (2 Korintus 6:14). [GI. Purnama]