Bacaan Alkitab hari ini : Bilangan 10
Nafiri merupakan alat yang digunakan untuk memberi tanda atau memberi pengumuman kepada seluruh orang Israel, seperti misalnya panggilan untuk berperang, pengumuman bulan baru, pengumuman tahun Yobel, dan pengangkatan raja. Pada umumnya, nafiri ini terbuat dari tanduk domba jantan, tetapi bisa juga terbuat dari perak (10:2). Bangsa Israel sudah sangat mengenal maksud peniupan nafiri, sehingga mereka otomatis berespons untuk bertindak melakukan apa yang sedang diperintahkan. Peniupan nafiri juga merupakan tanda seruan mereka di hadapan Tuhan. Hal ini ditunjukkan melalui perkataan "diingat di hadapan Allahmu" (10:10) yang menunjukkan bahwa Tuhan akan menyelamatkan umat-Nya.
Penggunaan nafiri untuk berkomunikasi bukan hanya terdapat pada masa Perjanjian Lama, tetapi juga kembali muncul pada saat kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali di akhir zaman. Perkataan Tuhan Yesus dalam Matius 24:31, "dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka (para malaikat) akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya ..." menunjukkan bahwa saat nafiri (sangkakala) berbunyi, orang-orang pilihan Allah akan dikumpulkan bersama-sama dengan Tuhan. Selain itu, nafiri merupakan tanda bahwa Tuhan mengingat dan menyelamatkan orang-orang pilihan-Nya. Tuhan tidak pernah melupakan orang-orang pilihanNya! Sekalipun orang beriman bisa saja mengalami pergumulan iman yang berat, Tuhan tidak membiarkan orang benar sendirian. Tuhan selalu memperhatikan dan perhatian Tuhan akan dibuktikan saat bunyi nafiri dikumandangkan di akhir zaman.
Saat ini, kita harus bergumul untuk bisa meyakini kepedulian Tuhan terhadap diri kita dalam perjalanan hidup yang sedang kita jalani. Kita juga menantikan penggenapan janji bahwa pada akhir zaman, Tuhan Yesus akan menyatakan kemuliaan-Nya secara nyata dalam kehidupan umat-Nya dan membawa umat-Nya untuk tinggal bersama-Nya di rumah Bapa di surga. Inilah kerinduan hati orang percaya di segala abad dan di segala tempat saat menantikan penggenapan janji bahwa semua orang percaya akan dikumpulkan bersama-sama dengan Tuhan Yesus dalam kekekalan. Pada masa penantian ini, kita diingatkan untuk bertahan dalam iman kepada Tuhan Yesus dalam anugerah kasih-Nya. [GI Roni Tan]