Allah sering memakai bangsa-bangsa kafir untuk melaksanakan rencana-Nya dalam kehidupan umat-Nya. Menjelang terjadinya kelaparan di seluruh dunia pada zaman Yusuf, Allah memakai bangsa Mesir untuk memelihara seluruh keturunan Yakub. Akan tetapi, bangsa-bangsa kafir--termasuk Mesir--tidak boleh menjadi tumpuan harapan bagi umat Allah. Umat Allah seharusnya bergantung kepada Allah saja. Setelah Yusuf wafat, para penguasa Mesir selanjutnya--yang sudah tidak mengenal Yusuf--lalu menindas umat Israel, sehingga mereka hidup menderita sebagai budak orang Mesir. Dalam kondisi semacam itu, Allah mengutus Musa untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Tanah Mesir, dan mereka dibawa ke Tanah Perjanjian, yaitu Tanah Kanaan. Sayang, bangsa Israel sering melupakan sejarah. Saat menghadapi masalah, mereka sering ingin kembali ke Mesir atau mencari pertolongan kepada bangsa Mesir. Sikap semacam itu tidak berkenan kepada Allah karena kembali ke Mesir berarti menentang tindakan Allah yang telah melepaskan mereka dari perbudakan di Mesir.
Dalam bacaan Alkitab hari ini, Allah mengemukakan rancangan penghukuman-Nya kepada bangsa Mesir. Rancangan penghukuman ini menunjukkan bahwa Allah lebih berkuasa dari dewa-dewa Mesir (19:1). Bangsa Mesir akan mengalami perang saudara, bahkan mengalami penjajahan (19:2-4). Sungai Nil yang merupakan sumber kehidupan--membuat tanah di sekitar sungai menjadi subur--akan menjadi dangkal dan kering, sehingga membuat banyak tanaman mati dan transportasi sungai menjadi terganggu (19:5-10). Kondisi yang buruk itu masih ditambah dengan ketidakmampuan para pemimpin dalam menyelesaikan masalah (19:11-15). Tak mengherankan bila kondisi seperti itu mengakibatkan penderitaan seluruh rakyat Mesir (19:16-17). Sekalipun demikian, ternyata bahwa penderitaan itu menghasilkan pertobatan, bahkan berbuah perdamaian di antara Mesir, Asyur, dan Israel (19:18-25).
Umat Allah sepatutnya berharap kepada Allah saja. Mesir dan Etiopia akan ditaklukkan oleh Asyur (Yesaya 20) sehingga berharap kepada pertolongan mereka merupakan kesia-siaan. Asyur pun akan ditaklukkan oleh Babel dan Babel akan ditaklukkan oleh Media-Persia. Hanya Allah saja tempat perlindungan yang kokoh. Apakah Anda selalu berharap kepada pertolongan Allah, termasuk pada masa pandemi ini?